Rabu, 20 Maret 2019

MUNCULNYA KERAJAAN TERTUA DI NUSANTARA


Hasil gambar untuk MUNCULNYA KERAJAAN TERTUA DI NUSANTARASejak abad IV beberapa kerajaan hindu Budha, muncul di Indonesia. Antara lain kutai Kalimantan
Timur, Tarumanegara di jawa Barat, Sriwijaya di Sumatera Selatan,
Mataram di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Bali.
Pendapat para pakar tentang masuknya Hindu Budha ke nusantara
Menurut RC majundar, munculnya Kerajaan Hindu di Nusantara, disebabkan oleh peranan kaum Ksatria dan prajurit India. Para prajurit India diduga mendirikan koloni-koloni di kepulauan Nusantara dan Asia Tenggara.

Pada umumnya, Teori Ksatria yang dikemukakan oleh majundar, tidak didukung oleh adanya data yang valid dan memadai. Buktinya adalah, bahwa selama ini, belum diketemukan bukti arkeologis yang menunjukkan adanya ekspansi India ke Nusantara.

Menurut NJ krom, bahwa masuknya kerajaan Hindu Budha ke Asia Tenggara, termasuk ke Nusantara, menekankan bahwa ini, adalah peranan para pedagang India. Para pedagang India ini, melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi. Melalui perkawinan tersebut, mereka mengembangkan kebudayaan India di Nusantara ini.

Menurut G coedes, pedagang India tertarik datang ke Nusantara karena ingin mendapatkan barang tambang. Terutama emas dan hasil hutan. Namun menurut JC Van leur, bahwa tidak ada koloni-koloni pedagang di Nusantara dan Asia Tenggara. Ia menambahkan, bahwa para pedagang bukanlah golongan sosial yang memahami secara mendalam ajaran agama Hindu dan Budha.

Selanjutnya van leur mengatakan, proses indianisasi di Nusantara disebabkan oleh, peranan kaum Brahmana. Brahmana India inilah, yang telah diundang oleh para kepala suku  ke Asia Tenggara termasuk Jawa, untuk keperluan upacara keagamaan seperti pelaksanaan vratyastoma. Yakni upacara inisiasi yang dilakukan oleh para  suku agar mereka menjadi golongan Ksatria.

Menurut f d k Bosch proses indianisasi di nusantara disebabkan oleh peranan kaum tertentu di masyarakat yaitu administratur atau crack lebih lanjut fdk Bosch menyatakan bahwa proses indianisasi di nusantara adalah suatu pengukuran terhadap kebudayaan lokal
Dari teori-teori yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat nusantara telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya Kerajaan yang bersifat Hindu Budha.

Gambar terkaitBeberapa kerajaan Hindu Budha tertua yang muncul di nusantara antara lain Kutai di Kalimantan Timur pada abad ke-4 atau pertengahan abad 5 Taruma Negara di Jawa Barat pada pertengahan abad 5 Sriwijaya di Sumatera Selatan pada abad 7 Mataram di Jawa Tengah pada abad 8 Jawa Timur pada akhir abad 8 dan Bali pada akhir abad 9 pusat Kerajaan hindu-budha tersebut diatas terletak di nusantara bagian barat yakni yang dilalui jalur perdagangan yang sangat ramai pada saat itu.

Kontak dan pertukaran budaya antara India dan kepulauan Nusantara, tampaknya, telah terjadi sejak awal abad masehi, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya bukti arkeologi yang berupa gerabah dengan pola hias rolet, yang banyak ditemukan di situs bumi di Jawa Barat dan sembiran di Bali Utara.
Keberadaan artefak tersebut, pada beberapa situs arkeologi di Nusantara menunjukkan, adanya kontak atau hubungan dagang antara India dan Nusantara sejak zaman Pra Hindu.

Berdasarkan temuan arkeologi tersebut, muncul kerajaan Hindu Budha di Kalimantan Barat, Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali. Kerajaan itu bisa berdiri, memerlukan waktu antara 400 hingga 800 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa proses terbentuknya suatu kerajaan, atau negara, di Nusantara memerlukan waktu yang cukup panjang atau lama.
Pernyataan ini, tidak terlepas dari kondisi masyarakat Nusantara pada waktu itu.
Konflik peperangan sering dikatakan oleh para ahli, sebagai faktor yang menyebabkan terbentuknya kerajaan, atau negara. Data tertulis berupa prasasti, menunjukkan bahwa awal munculnya Kerajaan di Nusantara senantiasa disertai dengan adanya konflik, atau peperangan.

Prasasti Ciaruteun, pasir kolengkak, dan Kebon Kopi, menyatakan: bahwa Purnawarman adalah seorang raja yang gagah perkasa, pemberani, dan senantiasa mengalahkan musuh musuhnya.
Ketika prasasti ini disertai dengan gambar tapak kaki yang dipersamakan dengan tapak kaki dewa Wisnu. Prasasti yang diketemukan di Sumatera Barat juga menunjukkan hal yang hampir sama, prasasti kedukan bukit yang ditemukan di dekat Palembang dan berasal dari tanggal 23 April 682 menyebutkan: bahwa dapunta Hyang, telah melakukan ekspedisi ke matayap, yang berangkat dari minangka Tamwan.
Ekspedisi itu terdiri dari 200 pelaut dan 2 ribu tentara. Mereka sampai di Mata Yap dan dengan Gemilang dapat mengalahkan musuhnya. dan selanjutnya membangun Sriwijaya.
Hasil gambar untuk MUNCULNYA KERAJAAN TERTUA DI NUSANTARA
berasal dari abad 7, menunjukkan bahwa dapunta Hyang  telah mengalahkan musuh-musuhnya.Prasasti kota kapur, Bangka, Karang berahi, Jambi dan Palas pasemah, yang semuanya diperkirakan
Munculnya Kerajaan di Jawa Tengah, dapat diketahui dari Prasasti Canggal, yang diperkirakan berasal dari 732 masehi atau 654 Saka.
Dalam prasasti itu terdapat informasi tentang pendirian Lingga, di Bukit kunjarakunja, di Pulau Jawa yang kaya dengan padi, dan tambang emas.
Pulau Jawa  (jawadwipa) pada umumnya diperintah oleh Sanna. Sanna diganti oleh kemenakannya yaitu Sanjaya, yang merupakan anak dari sannaha, saudara wanita Sanna. Dalam prasasti itu disebutkan, bahwa Sanjaya adalah seorang raja yang kuat dan pemberani dan senantiasa dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Sehingga memberikan kemakmuran bagi penduduk.
Dalam cerita Parahyangan juga disebutkan, bahwa Raja Sanjaya telah menaklukkan daerah daerah lain. Seperti Kamboja, Melayu, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. sejauh mana kebenaran informasi yang disebutkan dalam cerita Parahyangan masih belum jelas.
secara implisit informasi yang di dalam prasasti Canggal dapat dikatakan hampir sama dengan informasi yang dimuat dalam prasasti Taruma maupun Sriwijaya, yakni raja yang menerbitkan prasasti itu dikatakan sebagai pahlawan yang menang perang.???????????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar