Rabu, 24 April 2024

Mengkritisi program Unikom guru penggerak sbg syarat calon kepsek

 Sy kok kuatir walaupun sikap ini tdk di perbolehkan. 


Jika kepsek yg terpilih karena di batasi kebijakan pak mentri.. ( dgn syarat uji kompetensi guru penggerak..... Harus berlatar belakang guru. penggerak.) 


Maka yg akan terjadi bagi

bpk ibu Guru pendidik, kedepannya  akan selalu di sibukkan dgn  administrasi laporan. 

Karena pola pikir penggagas program guru penggerak ini, hanya terus ber kutat pada Administrasi. Dan administrasi. 

Pola pikir penggagas bisa di tebak di karenakan imbas bagi mereka yg terpanggil oleh penggagas sbg guru penggerak adalah tdk jauh dari tertib admin. Laporan dan sejenisnya. 


Padahal yg kita latih, kita pola, kita didik, di sekolah itu, manusia yg punya pikiran, perasaan, hati, dan talent yg tdk sama.  

Sementara guru penggerak yang di rancang sebagai pimpinan sekolah itu, di didik dan di arahkan dgn program uniform. 

Akankah melahirkan pemimpin yg cakap secara keseluruhan, terhadap talent dan habit peserta didik yg bermacam macam itu? 

Guru penggerak secara admin cukup bagus tpi tempatnya bukan sbg kepsek tapi cocok kalau mengelola admintrasi sekolah jadi TU. 

 Yang kita ajari ini manusia tdk memungkinkan untuk kita seragamkan. Tp kenapa guru penggerak materi yg di terima dominasi administrasi, laporan dan sejenisnya? 

Kalau bicara laporan maka akan terkesan menjadi beban. Dan kecenderungannya emang jadi beban. Apalagi utamanya bagi guru yg berada di kelas kelas. 


Mereka yg paling tdk bisa terlepas dr beban ini. Mengapa spt ini karena pimpinan sekolah nya output dari guru penggerak. 


Pada hal  guru guru sejati kita itu, motivasi utamanya dalam penyampai ilmu adalah *1.bagaimana menjadikan siswa kenal dan taat dgn Alloh*

 *2.Bagaimana siswa berkarakter dan ber akhlaq baik dan benar*


Indikasi nya jika mereka punya 1.kepedulian terhadap hal baik, 

2.Berbakti kepada orang tuanya

Dan juga

3 hormat  dan tawadu' kpd para guru nya. 


Sy masih meyakini inilah tugas utama para pendidik sejati. 


Soal kompetensi keahlian, mereka hanya perlu pengarahan dan pendampingan gurunya.

Soal administrasi mereka tinggal perintahkan ai  sbg kecerdasan buatan atau browsing internet. 

 Didunia internet sudah menyediakan lebih lengkap dari pada koleksi gurunya. 


Jika Di persh mereka ( para siswa) hanya perlu di training ulang upskilling 2-3 bulan mereka sudah mahir dan trampil. Bah

kan mungkin melebihi kemampuan para gurunya di sekolah. 


Tp kharakter dan akhlaq yg sy sebutkan di atas, tdk di sediakan di internet, tdk ada di apotik, apalagi di toko bangunan dan toko kelontong pracangan. 


Karakter dan akhlaq, murni hrs di sampaikan di transferkan dan di tauladankan oleh para guru, dgn panduan Al qur'an dan hadis Rasulullah..... Maka sebisa mungkin profesi guru ( guru apapun) tdk boleh "awam" agama

jika benar benar awam. Tetap terus mulai belajar. 


Karena guru sejati adalah pembelajar sepanjang hayat. 

Tdk ada istilah berhenti untuk belajar. 



Pak j

Jumat, 29 Maret 2024

Ubahlah cara berpikir Anda, maka hidup Anda juga akan berubah."

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ 

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.

Sebagai manusia yang hidup di dunia ini, kita semua berbagi perjalanan hidup yang penuh makna dan tantangan. Hari ini, saya ingin berbicara tentang sesuatu yang sangat mendasar dalam kehidupan kita: cara berpikir.

Nasib seseorang sangatlah tergantung pada cara kita memandang dan merespons dunia di sekitar kita. Sebagaimana kita pahami , kita memiliki dua pilihan: berpikir positif atau berpikir negatif. Ini adalah kekuatan yang luar biasa yang dimiliki setiap individu.

Cara kita berpikir membentuk tindakan kita, dan tindakan kita membentuk nasib kita. Ini adalah hukum alam yang tak terbantahkan. Jika kita mengarahkan pikiran kita pada hal-hal yang baik dan membangun, maka tindakan kita akan mencerminkan kebaikan itu. Sebaliknya, jika kita terjerumus dalam pola pikir yang negatif, maka tindakan kita juga akan mencerminkan keburukan itu.

Namun, perubahan tidak terjadi begitu saja. Perubahan membutuhkan kesadaran, tekad, dan kerja keras. Kita harus memiliki keberanian untuk mengevaluasi dan merubah pola pikir kita jika itu tidak membawa manfaat bagi kita dan orang lain.

Kita semua memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan dalam hidup kita sendiri. Itu dimulai dengan menetapkan prinsip-prinsip yang kokoh dan menjalankannya dalam setiap aspek kehidupan kita. Prinsip seperti kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, dan rendah hati adalah fondasi yang kuat untuk membangun nasib yang lebih baik.

Tentu saja, tidak ada jaminan bahwa perjalanan menuju kesuksesan akan mudah. Ada rintangan dan cobaan yang akan kita hadapi. Namun, dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang teguh, kita dapat menghadapi segala tantangan dengan kepala tegak.

Saudara-saudari yang saya hormati, mari kita memilih untuk berpikir positif, bertindak dengan integritas, dan memperjuangkan kebaikan dalam segala hal yang kita lakukan. Dengan demikian, kita akan membuka pintu menuju nasib yang cerah dan penuh makna.

dengan mengutip kata-kata bijak: "Ubahlah cara berpikir Anda, maka hidup Anda juga akan berubah." Mari kita bersama-sama mengubah dunia dengan memulai dari cara kita memandang dan meresponsnya.

Senin, 18 Maret 2024

STOP !!!!! SMK PRODUKSI KARYAWAN ?


Berkat jual sayur, pengusaha muda berusia 17 tahun
 sukses hasilkan omset hingga ratusan juta rupiah
S
udah bukan era nya pendidikan  vokasi di zaman yang diarahkan serba digital ini. punya mindset besar bahwa : peserta didik mendapat kerja /bekerja sebelum lulus dalam arti menjadi karyawan.

jika fokus pendidikan SMK hanya menghasilkan lulusan yang bekerja ikut persh  sebagai operator. ( karyawan ) maka bangsa ini 2-5 TAHUN yang akan datang akan menjadi bangsa yang punya ketergantung an tinggi kepada mereka kelompok  yang bermodal. bahkan mungkin sudah di mulai saat ini ?


Kapan bangsa ini akan menjadi bangsa yang  mandiri  jika mindset yang di bangun pemerintah berfokus pada pengerahan / mencetak tenaga kerja, dengan iming iming bekerja sebelum lulus? kita bukan anti ya tapi ayoo lah sebagai pemilik negeri ini, anak anaknya di arahkan lebih banyak ke wira usahaan. agar mereka juga punya peluang sebagai pemain bukan hanya sebagai penonton saja.

Sebab jika anak bangsa ini sebatas sebagai "penonton " maka di kawatirkan ( dan itu sering terjadi) kalau ada kebijakan yang tidak berpihak kepada buruh / karyawan, yang bisa kita lakukan hanya protes dan demo. ( tertindas kita walau katanya sudah merdeka)

saatnya para pendidik vokasi mengimbangi atau memberi porsi lebih besar ke wira usahaan untuk anak didiknya mengapa ? karena :


1. Penduduk yang mayoritas Muslim ini punya tuntunan bahwa : Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki. “Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad, Al-Bazzar, Ath-Thabrani

2. Jika anak anak punya mental pedagang/kewirausahaan maka di manapun mereka berada, yakin mereka bisa hidup bahkan berjaya hidupnya.

Pernah Jualan Donat,  Kisah Elang Gumilang yang Sukses Raup Rp 55 Triliun

3.Kemandirian Ekonomi: Memiliki bisnis sendiri memberikan kemandirian ekonomi bagi individu. Mereka tidak hanya menghasilkan pendapatan sendiri, tetapi juga memiliki kendali atas waktu dan arah karir mereka. Ini bisa menjadi pilihan menarik bagi lulusan SMK yang ingin mengambil kendali atas kehidupan mereka sendiri dan tidak tergantung pada pekerjaan yang ditawarkan oleh orang lain.




Haifa Azzura. 21 tahun,pemudi cantik dari aceh 
 pebisnis muda yang sangat sukses
4.Potensi Keuntungan: Berbisnis memberikan potensi untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada menjadi karyawan. Meskipun memulai bisnis tidak selalu mudah, tetapi jika berhasil, bisa memberikan keuntungan yang signifikan bagi pemiliknya

5.Kreativitas dan Inovasi: Memiliki bisnis sendiri memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi mereka. Mereka memiliki kebebasan untuk mengembangkan ide-ide baru, produk, atau layanan yang mereka percayai memiliki potensi pasar.

APA KERUGIAN NYA JIKA PESERTA DIDIK SMK TIDAK DI ARAHKAN  BERBISNIS, MENJADI PEDAGANG DAN PENGUSAHA ?

Jika tidak banyak lulusan SMK yang memilih untuk menjadi pengusaha atau pedagang, ada beberapa potensi dampak yang mungkin terjadi pada kehidupan berbangsa secara keseluruhan:

 Ketergantungan pada Pekerjaan Konvensional: Jika tidak banyak lulusan SMK yang memilih untuk diarahkan oleh gurunya menjadi pengusaha, maka ada kemungkinan ketergantungan yang lebih besar pada pekerjaan konvensional sebagai karyawan. 

Hal ini bisa menyebabkan persaingan yang lebih ketat untuk pekerjaan yang tersedia dan mungkin menghasilkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Ini kenapa selama ini SMK di tuduh sebagai penyumbang pengangguran terbesar

 Keterbatasan Pertumbuhan Ekonomi: Kewirausahaan dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi yang penting. Ketika ada kurangnya jumlah pengusaha, terutama di tingkat lokal atau regional, ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena kurangnya inovasi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja baru.

 Kurangnya Inovasi: Kewirausahaan sering kali menjadi pendorong utama inovasi dalam masyarakat. Jika tidak banyak lulusan SMK yang diarahkan oleh guruna memilih untuk menjadi pengusaha, maka potensi inovasi dalam bisnis dan teknologi mungkin tidak sepenuhnya dimanfaatkan, yang dapat menghambat kemajuan dan perkembangan di berbagai sektor.

 Keterbatasan Pilihan Karir: Kurangnya pengusaha dapat menyebabkan keterbatasan dalam pilihan karir bagi individu. Ini bisa membuat beberapa lulusan SMK merasa terjebak dalam pekerjaan yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan minat atau keterampilan mereka.

 Peningkatan Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Kewirausahaan dapat menjadi jalur untuk mobilitas sosial dan ekonomi yang lebih besar. Jika kurang lulusan SMK yang diarahkan gurunya memilih untuk menjadi pengusaha,( karena berpatokan saklek kurikulum ) ada risiko meningkatnya ketimpangan sosial dan ekonomi karena kesempatan untuk memperoleh pendapatan dan memperluas kekayaan menjadi lebih terbatas.

 

Pengurangan Inovasi Lokal: Kewirausahaan lokal bisa menjadi sumber inovasi dan pertumbuhan ekonomi di tingkat komunitas atau daerah. Jika kurang lulusan SMK yang diarahkan oleh  guru vokasinya memilih untuk menjadi pengusaha, pedagang, maka mungkin akan ada kurangnya inovasi lokal yang mengarah pada kurangnya pengembangan ekonomi di tingkat lokal.

 

Oleh karena itu, meningkatkan minat dan dukungan untuk kewirausahaan di kalangan lulusan SMK dapat menjadi langkah penting untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, inovasi, dan kesempatan kerja yang lebih besar dalam masyarakat. stigma SMK menjadi Penyumbang pengangguran terbesar di negeri +62 ini akan berkurang bahkan habis, karena guru vokasinya mendorong siswanya untuk mandiri.


Sumber referensi

https://www.hops.id/unik
https://ruangberita.co/news/pengusaha-muda-aceh-yang-bisnisnya-kian-melejit/

https://lifepal.co.id/media/kisah-elang-gumilang-raup-rp-55-triliun-dari-bisnis-propert

By PAK J, 
Pegiat vokasi

Sabtu, 26 Agustus 2023

KKTP PRESENTASI/ PUBLIK SPEAKING MENGGUNAKAN INTERVAL

 

KKTP TUGAS PROYEK ABSTRAK / NYATA

 

 

 


 

INTERVAL

KRITERIA

Indikator

CAMPUR TANGAN guru

0-40 %

Tidak memadai

Gagal, tidak mengumpulkan lengkap

Remedial diseluruh bagian proyek

41-60%

Belum memadai

Kurang lengkap

Remedial di bagian yang diperlukan,dan penting

61-80 %

Sudah memadai

Lengkap, memadai

Tidak perlu remedial/ tidak mengerjakan proyek ulang

81-100%

tercapai

Sempurna, punya mnafaat, penemuan baru, lebih dari memadai

Diberikan pengayaan atau tantangan lebih dalam proyek yang akan datang

 

 

 

 

 


INTERVAL 2

KKTP TUGAS PUBLIC SPEAKING/ PRESENTASI KELAS

 

 

indikator BAHASA TUBUH

N-I: 0-10

Indikator cara penyampaian presentasi

N-I: 0-10

total

Kontak Mata: Pertahankan kontak mata dengan audiens. Ini menunjukkan kepercayaan diri, keterlibatan, dan mengindikasikan bahwa Anda benar-benar berkomunikasi dengan mereka.

7

Pengetahuan Materi: Siswa memahami  materi presentasi. yakni lancar penyampaian, menjawab pertanyaan dengan percaya diri dan mengatasi kendala yang mungkin muncul.

8

 

Postur Tubuh: Berdiri tegak dengan bahu yang rileks. postur yang terlalu cenderung atau terlalu kaku. Postur yang baik memberikan kesan percaya diri dan kepemimpinan.

8

Variasi Suara: menggunakan variasi dalam nada suara, kecepatan, dan volume untuk menekankan poin-poin penting dan menjaga minat audiens.

8

 

Gestur yang Tepat: menggunakan gestur tangan untuk menggambarkan poin penting / untuk memberikan penjelasan tambahan.

7

Pengaturan Waktu: mematuhi  batas waktu yang diberikan untuk presentasi..

8

 

Ekspresi Wajah: Variasikan ekspresi wajah sesuai dengan isi presentasi. Apakah ada Senyuman tulus kpd  audiens.

6

Mengaitkan dengan Kehidupan Nyata: siswa mengkaitkan contoh atau cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari audiens. materi lebih mudah dipahami dan relevan.

5

 

Gaya Berbicara: apakah tertawa untuk menutupi rasa minder atau percaya diri dan serius

8

Kesimpulan yang Kuat: meRekap poin-poin utama dan tujuan presentasi dalam bagian kesimpulan. Berikan penutup yang kuat untuk meninggalkan kesan yang baik.

5

 

Total nilai

36

 

34

70

Ctt:

N-I = NILAI INTERVAL

JIKA N-I SAYA Masukan angka seperti diatas setiap kolom nya maka nilai anak 70%

 

Mengetaui

Gresik,17 Juli 2023

Kepala smk Sunan giri Menganti

Guru pengampu

 

 

 

 

 

 

 

Drs.H. Safi’i

SUJARWA,S.Th.I

 

 

 

kreteria ketercapaian tujuan pembelajaran kktp dengan menggunakan interval

 

KRETERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN  (KKTP)

SEJARAH INDONESIA FASE E

 

Setiap  pendidik di smk Sunan giri  Menganti Gresik akan menggunakan Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar yang berbeda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran,  setiap pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik  dari:

a.       Tujuan pembelajaran

b.       Aktivitas pembelajaran

c.       Asesmen yang dilaksanakan

Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator asesmen , yang mencerminkan ketercapaian kompetensi

Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk

Mencerminkan proses pembelajaran dan mendiagnosis( menentukan) tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar guru dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan pendampingan pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.

Menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian 3 aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran (CP)

Rumusan Tujuan Pembelajaran mencakup:

Kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), dan dimensi pengetahuan (factual, konseptual, procedural, metakognitif)

Perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif)

Profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri)

Komponen Tujuan Pembelajaran

Kompetensi = kemampuan yang dapat didemonstrasikan siswa dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran

Menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)

Langkah-langkah menyusun KKTP

a. Dari TP langsung dibuatkan RUBRIK PENILAIAN dengan 4 atau 5 kriteria, sehingga guru dapat menentukan pencapaian peserta didik danmemberikan tindak lanjut, atau

b. Dari TP diturunkan lebih rinci menjadi semacam INDIKATOR ASESMEN, sehingga indikator asesmen tsb menjadi ukuran ketercapaian,

c. Atau gabungan (a) dan (b) : dibuatkan Indikator Asesmen dan Rubrik Ketercapaiannya

Namun akhirnya Bismillah saya menggunakan interval untuk KKTP materi yang saya ampu

 

Glosarium :

Ø  Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar peserta didik, yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan refleksi serta landasan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Ø  Penilaian adalah proses penyematan atribut (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen. Hasil dari penilaian tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi.

Ø  Evaluasi  adalah proses pemberian status atau keputusan terhadap suatu hasil assesmen dan penilaian

by pak J

INTERVAL

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)

Menggunakan interval nilai angka test sumatif


INTERVAL

KRITERIA

INTERVENSI

0-40%

Belum Tuntas

Remedial diseluruh bagian

41-65%

Belum Tuntas

Remedial di bagian yang diperlukan

66-85%

Sudah Tuntas

Tidak perlu remedial

86-100%

Sudah Tuntas

Diberikan pengayaan atau tantangan lebih