Kamis, 05 Juli 2018

SEJATINING URIP = SEBENARNYA HIDUP

Pemberi hidup
Sejatining Urip, Urip Kang sejati . Kasunyatan urip, 

Terkadang saya agak kuatir ketika berbicara tentang kalimat di atas. Karena kalimat itu murni berasal dari bahasa Jawa.
Seringkali kita ini menjadi pobby ketika dasarnya adalah bahasa lokal atau Jawa.
Ini terbukti dengan banyaknya tuduhan orang Islam yang menggunakan sumber Jawa sebagai kekuatan alternatif hujjah itu, dianggap sebagai orang yang kejawen.

Saya bisa melihat dari sisi lain bukan sisi kejawennya. Artinya bahwa kalimat diatas itu, menurut pemahaman saya, memiliki sisi filosofi .

.QS.56″51.“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah (mengabdi) kepada-Ku”

Sejatining Urip =  Sebenarnya Hidup

Untuk apa hidup

Ini bermakna atau berarti bahwa dalam kehidupan ini, ada orang yang hidup tapi tidak dengan sebenarnya hidup.

Apa yang kita lakukan dan apa yang kita tampilkan dalam hidup sehari hari kita, seringkali hal-hal yang sifatnya kepura-puraan, kamuflase, tidak sebenarnya & tidak pula sesungguhnya. bahasa lainya

Penampilan hidup yang kita tunjukan, lebih banyak sisi kebaikan "yang dipaksakan" daripada isi asli kehidupan diri kita yang sebenarnya.

Kerap kali fokus perhatian kehidupan kita ini, Kita letakkan pada orang lain. Sehingga apa yang kita kerjakan diukur dari penilaian orang lain, terhadap kita.

Seringkali kita berpenampilan B karena orang lain sering menilai dengan menggunakan parameter B, padahal diri kita sebenarnya adalah A.

Maka Kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa berpenampilan sebagaimana B,walaupun diri kita hanya mampu pada A.

Pendidikan anak sebenarnya bisa sederhana, tapi karena ukuran kemajuan dan baik nya pendidikan menggunakan tolok ukur orang lain, maka kita pun mengejar agar pendidikan anak kita, sesuai dengan penilaian "maju dan baik" menurut orang lain. Maka hidup berkatagori seperti ini, menunjukan bahwa hidup kita ini, masih dalam ruang, kepura-puraan atau kamuflase. bukan sebenarnya hidup ( sejatining urip)
Kehidupan kamuflase seperti ini, menjadikan kita capek, lelah, borring bahkan hidup seakan-akan tidak lagi bermakna.
Buka Topeng Diri
(Tampilan topeng) daripada isi diri  yang sebenarnya.

URIP SEJATI

Urip Sejati  atau hidup yg sebenarnya, itu murah, indah dan tidak banyak tingkah.
Sederhana, dan apa adanya. Tidak di buat-buat, tidak di ada-adakan. Prinsip dan bukan pernik

Tidak gampang gumunan ( mudah takjub dengan keberhasilan orang) dan tidak gampang kecewa dengan kegagalan.

Karena orang yang hidup sebenarnya, mereka tau sejatining urip, mereka paham bahwa hidup itu,  sebenarnya sedang berada di kawasan "sawang sinawang" (melihat dengan saling berprasangka)
Apa yang kita lihat dari kehidupan orang lain, bukanlah hidup yang sebenarnya terjadi, pada orang tersebut. Dan apa yang di lihat orang lain tentang kehidupan kita, bukanlah kehidupan  seperti prasangka orang tersebut terhadap kita. Semuanya tidak sama dan semuanya berbeda dengan apa yang menjadi prasangka kita.

Maka ni'mati hidup dengan takdir yang ada, tidak perlu menjadi seperti mereka., saya adalah saya kita adalah kita dan anda adalah anda, semua memiliki PR hidup Masing Masing. Semua menemui jalan hidup masing masing.dan tentu Amr yang kita terima pun berbeda.

Pilihan hidup
Hidup yang sebenarnya adalah hidup yang dibungkus dengan tatalaksana, dan tatacara dari yang maha kuasa. Tunduk dan patuh kepada apa yang dimaui oleh Yang Maha menghidupkan kita. Serta meniru contoh dari yang diutus Nya.

Kalau melihat definisi Seperti di atas ini Urip sejati adalah hidup yang memungkinkan hanya di lakukan, saat kita menjadi seorang muslim yang Mukmin. Isy Hadu bi anna Muslim.

Mengapa menjadi demikian

Jalan  Hidup
Karena.................Hanya seorang muslim yang mukmin lah, yang mampu dan mau untuk tunduk dan patuh kepada Tuhannya, dan mencontoh perilaku utusan Nya. Serta belajar menerima sekecil apapun takdirNya. Itulah kasunyataning Urip (Kenyataan hidup) yang sedang berlaku pada manusia, agar semakin banyak hidup ( tua dan dewasa) semakin hidup Wise nya

Wallohu a'lam bishowab.

Pak J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar