Kamis, 12 Juli 2018

ILMU KALAM SECARA TEKNIS.




Dalam perkembangan berikutnya dalam digunakan untuk istilah teknis, yakni ilmu kalam yang telah menjadi disiplin ilmu dan berkembang sampai sekarang. Kalam dalam
istilah ilmu pada awalnya berkenaan dengan kalam Allah SWT, Alquran dan sifat-sifat Allah SWT.

Ilmu kalam ini juga dikenal dalam buku buku keislaman dengan ilmu tauhid, adakalanya disebut ilmu Ushuluddin atau ilmu aqaid.

Objek ilmu kalam adalah:
1. Kepercayaan tentang Allah SWT dengan segala seginya termasuk asal-asal wujudnya, ke esa annya,dan sifat-sifatnya.

2. Pertaliannya dengan alam semesta, termasuk persoalan terjadinya alam,keadilan, dan kebijaksanaan Allah SWT (qada dan qadar) serta pengutusan rasul yang meliputi soal penerimaan wahyu dan berita-berita alam gaib yang dibawahnya, diantaranya soal keakhiratan.

Alasan-alasan Mengapa dinamakan ilmu kalam :
1 Persoalan terpenting di antara pembicaraan pikiran masa-masa pertama Islam adalah Firman Allah SWT, Al Quran, Apakah Azali atau baru. Oleh karena itu, keseluruhan isi ilmu kalam merupakan bagian yang penting sekali.

2. Dasar ilmu kalam, yaitu dalil-dalil rasional yang pengaruhnya tampak nyata pada pemikiran pemikiran pada ulama Islam, sehingga kelihatan mereka sebagai ahli bicara.  Dalil Alquran dan Sunnah baru dipakai sesudah mereka menetapkan kebenaran suatu persoalan dari segi akal pikiran.
3.Pembuktian pembicaraan kepercayaan agama menyerupai Logika dan filsafat
Pembuktian -pembuktian dengan logika disebut ilmu kalam. Orang yang ahli dalam kalam atau ilmu kalam disebut mutakallim. jamaknya (mutakallimin ).

Ilmu dalam sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri disebutkan untuk pertama kali pada masa Khalifah Abbasiyah al-makmun( wafat 2018 Hijriyah ).

Setelah ulama-ulama muktazilah mempelajari kitab kitab filsafat yang di Terjemahkan ke dalam bahasa Arab dipadukan dengan metode ilmu kalam .
Sebelum masa Al Ma'mun ilmu yang membicarakan masalah kepercayaan disebut  al fiqh sebagai imbangan fiqh al ilmi, yaitu tentang hukum Islam. Sebagaimana Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi) menamakan bukunya mengenai kepercayaan agama dengan Al Fiqh Al Akbar.

Perkembangan lebih lanjut, istilah fikih ini  khusus untuk ilmu yang membicarakan persoalan-persoalan hukum Islam.



Ilmu kalam belakangan juga dikenal dengan teologi Islam yang sudah lama dikenal penulis-penulis barat.

Dalam pembahasan para ahli ketimuran selalu digunakan teologi Islam untuk ilmu kalam ini.

Ilmu kalam atau teologi islam timbul  karena Islam sebagai agama merasa perlu menjelaskan pokok dasar agamanya Adan segi-segi dakwah sebagai tujuan Alquran dan Sunnah .

Dua dasar ini membicarakan wujud Tuhan dengan segala aspeknya dan menyatakan hubungan Nya dengan makhluk.

 Ilmu kalam belum dikenal pada masa nabi Muhammad SAW. Selang beberapa periode, setelah ilmu-ilmu keislaman satu persatu mulai muncul dan banyak orang membicarakan soal metafisika atau alam gaib, dalam ilmu ini terdapat berbagai golongan dan aliran.

Kurang lebih 3 abad lamanya kaum muslimin melakukan berbagai perdebatan, baik sesama pemeluk Islam maupun dengan pemeluk agama lain, akhirnya kaum muslimin mencapai ilmu yang membicarakan dasar-dasar aqidah dan rincian-rincian; baik oleh faktor dari dalam Islam sendiri maupun karena faktor dari luar Islam. Karena berbagai persoalan alam yang muncul, timbullah bermacam-macam aliran kalam.


Berdasarkan alasan di atas Muhammad Abdul Karim Syahristani menggolongkan aliran kalam sebagai berikut :
1 sifat-sifat Allah SWT dan pengesahan sifat menimbulkan aliran asy'ariyah karamiyah mujassimah dan muktazilah

2. Qadar dan keadilan Allah SWT menimbulkan Aliran qadariyah, Nijariyah, Jabariyah asy aryah dan karamnyah
3. Janji dan ancaman, iman dan kafir, surga dan neraka. menimbulkan aliran murji'ah dan mu'tazilah asy'ariyah dan karamnyah
4.  Baik dan buruk menimbulkan aliran Syiah, khawarij, mu'tazilah, asy'ariyah, dan Karamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar