Sabtu, 07 Juli 2018

KHUSNUL KHOTIMAH TINJAUAN ISLAM




Husnul Khotimah  (Ar Husn Al Khatimah)

Akhir hayat menjelang kematian yang dilalui dalam keadaan Ingat kepada Allah SWT.
Khusnul Khotimah terdiri dari 2 kata Husn yang berarti baik dan Al Khotimah yang berarti kesudahan atau akhir. Sehingga kata ini sendiri berarti kesudahan atau akhir yang baik.

Akhir hayat yang ditempuh oleh manusia itu sering disebut sakaratul maut. Sakaratul maut yang amat dahsyat itu sering membuat orang lupa kepada Allah SWT menjelang akhir hayatnya. Sakaratul maut adalah peristiwa Dahsyat yang dihadapi oleh setiap insan yang akan mengakhiri hidupnya di dunia ini dalam keadaan wajar.

Rasulullah SAW menggambarkan keadaan Sakaratul maut itu sebagai peristiwa kiamat yang dihadapi oleh seseorang.
Sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :"Barang siapa yang meninggal dunia berarti telah terjadi kiamat nya (diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad  dunia).

Peristiwa kiamat yang digambarkan oleh Nabi SAW ini biasa disebut oleh para  ahli Ushuluddin dengan kiamat kecil (qiamah as Sugra) karena ia dialami oleh manusia secara individual.
Di dalam hadis lain Nabi SAW menyebut:" Sesungguhnya seseorang hamba akan mengalami pedih dan mabuknya kematian. di kala itu masing-masing ruas badannya saling mengucapkan selamat berpisah dengan ucapan:"  Alaik as Sallam" (semoga engkau selamat), kita akan saling berpisah sampai datangnya kiamat.
( diriwayatkan oleh at dailami).

Karena pedih dan beratnya peristiwa menjelang mati ini, banyak orang yang menghadapinya dalam keadaan lupa diri.Kelakuan orang ketika itu akan menampakan kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Orang yang selalu gelisah dalam hidup akan tampil di ujung kehidupannya dalam keadaan gelisah pula. Apalagi orang yang hidup bergelimang dosa, niscaya dia akan menghadapi akhir hayatnya dalam keadaan tersiksa, ketakutan, dan hilang akal. Selain dari itu di saat menjelang maut itu diperlihatkan oleh Allah SWT tempat yang akan kita huni kelak, seperti digambarkan oleh sabda Nabi SAW:" tidak akan keluar seseorang kamu dari dunia ini sebelum di Perlihatkan kepadanya tempat kembalinya, sehingga dia Melihat tempatnya itu, di surga atau di neraka. ( diriwayatkan oleh Ibnu Abi dunia).

Di samping hadits ini, Nabi SAW mengatakan pula bahwa orang yang beriman akan diberitahukan ridho Allah SWT untuknya, sedangkan kepada orang kafir diberitahukan pula azab Allah SWT atas dirinya. Nabi SAW bersabda :"Sesungguhnya orang yang beriman, apabila ia Hampir mati diberi kabar gembira dengan ridho Allah dan penghormatan Nya, dan Sesungguhnya orang kafir apabila ia sudah dekat akan mati di beri kabar duka dengan azab Allah dan hukuman-Nya. (diriwayatkan oleh al-bukhari dan Muslim).

Orang yang senantiasa berbuat buruk dalam hidupnya akan menghadapi kematian dalam keadaan lupa kepada diri dan Tuhannya.


Keadaan ini disebut Su'ul Khotimah.
Adapun orang yang beriman dan senantiasa berbuat kebaikan dalam kehidupannya akan menghadapi kematian dalam keadaan ingat akan diri dan Tuhannya.

Akan tetapi sering terjadi orang yang pada mulanya ingat akan Allah SWT tiba-tiba jadi lupa kepadanya karena sangat sakitnya sakaratul maut.
Karena itu rasulullah SAW sendiri memohon kepada Allah SWT ketika adzan yang telah dekat dan beliau sedang menghadapi sakaratul maut.
Doanya:" ya Allah mudahkanlah saya dalam menghadapi sakitnya kematian." ( Di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Atas dasar itu pula maka Rasulullah SAW menyuruh mengajari orang yang hampir meninggal (Talqin) dengan kalimat Lailahaillallah.

Nabi bersabda:" ajarkanlah orang yang Hampir Mati diantara kamu dengan lailahailallah." (Diriwayatkan oleh Muslim).
Guna mengajarkan kalimat tersebut tidak lain ialah agar orang  yang sedang menghadapi kematian itu dapat Ingat kepada Allah SWT dan lidahnya dapat menyebut nama Allah SWT, sehingga yang meninggal dalam keadaan Ingat kepada Allah SWT (husnul khotimah.)


Diantara tanda-tanda Husnul Khotimah ialah:
  1. Mengakhiri ucapannya dengan kalimat Lailahaillallah.Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud Nabi SAW bersabda:" barangsiapa yang akhir ucapannya lailahailallah akan masuk surga.
  2. Meninggal dengan tiba-tiba saat. Nabi SAW mati mendadak merupakan kesenangan bagi orang beriman dan menjadi penyesalan bagi orang Durjana.( diriwayatkan oleh Ahmad ).
  3. Meninggal dalam berperang dijalan Allah SWT yang disebut oleh ulama Fiqih dengan syahid dunia akhirat.Allah SWT berfirman yang artinya:" Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, bahwa mereka itu mati; bahkan sebenarnya mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya" Qs. 2: 154 ).Yang dimaksud dengan hidup dalam ayat ini ialah hidup di alam lain, tempat mereka mendapat nikmat nikmat di sisi Allah.
  4. Meninggal sebagai Syahid dunia. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dikatakan::" telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallahu salam. laki-laki itu bertanya kepada beliau.:
    Bagaimana jika seseorang datang hendak mengambi hartaku?
    jawab Rasul Jangan engkau berikan hartamu kepadanya.
    Kata laki-laki itu pula:" Bagaimana kalau ia hendak membunuh ku? jawab nabi engkau lawan ia berbunuhan:*
    Kata laki-laki itu bagaimana kalau ia membunuhku jawab Rasul engkau mati syahid.
    Kata laki-laki itu pula bagaimana kalau aku membunuhnya? sabda rasulullah shallallahu salam:" dia masuk neraka .
  5.  Meninggal sebagai Syahid akhirat sabda rasulullah shallallahu salam :"Selain berperang pada jalan Allah  ada lagi 7 Syahid, yaitu :"
A.Mati karena sakit perut.
B. Mati tenggelam.
C.Mati karena sakit rusuk.
D. Mati karena sakit cacar.
E. Mati karena terbakar.
F. Mati ditimpa reruntuhan.
G. Mati karena melahirkan."( dirayakan oleh Malik Abu Daud dan nasai dan Ibnu Hibban).

Pak J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar