Senin, 15 Januari 2018

NEGERI PARA CUKONG YANG BERWATAK SENGKUNI

Berlebihan !ini negeri masih punya kita , lihatlah penguasa negeri ini kulitnya masih sama dengan kita begitu celoteh kang Basiran.

Memang tidak salah Kang Basiran, apa yang engkau bicarakan itu,
Terus kenapa kamu bicara seperti itu Run?
Ya kenyataan yang terjadi pemimpin kita tidak cenderung kepada rakyat ? tidak memihak rakyat kecil ,walau jargon yang di usung kesederhaan dan merakyat
Loh loh loh loh hati-hati kalau bicara Run, ntar kalau terdengar mereka yang berkuasa bisa masuk bui loh.

Masuk bui punya siapa Kang? Mereka kan tidak tahu, kalau kita sedang bicara ini, di warung kopi seperti ini, emang siapa yang mau menyelidiki kita kang, pasti mereka malas, sebab kita kan ndak punya duwit untuk bayar mereka.?

Kang Basiran.......
Saya mau tanya, kalau Kang Basiran jadi kepala desa di Desa kita ini,dan pada waktu kampanye janjinya Kang Basiran tidak akan menaikkan iuran kampung, terus kemudian menjamin bahwa padi kita akan dibeli oleh KUD yang berada di sebelah Desa kita itu, dan Kang Basiran tidak akan mendatangkan gabah dari tempat lain.

Dengan ijin tuhan kemudian kang basiran jadi kades desa ini tapi setelah Kang Basiran jadi kepala desa semua janji itu di ingkari. pertanyaan saya kira kira  apa rakyat tidak masuk angin eh salah apa rakyat juga tidak ngamuk itu?
Ya tentu run.(jawab basiran) tapi terus apa hubunganya dgn cukong tadi Run?.

Begini lo kang (dirun Menjelaskan) saat  kampanye itu kan butuh biaya, kalau Kang Basiran nggak punya duit,terus biayanya dari mana? kalau kemudian ada orang yang nawarin kang Basiran biaya dengan syarat:" Saya mau bantu tapi kalau kang basiran jadi kepala desa, saya akan mendatangkan gabah ke sini kira-kira Kang Basiran mau tidak?

Karena kang basiran perlu biaya kampanye dan  menyetujui serta mau menerima itu semua  maka akhirnya ringkas cerita kang basiran  jadi kepala desa atas biaya sang cukong tadi, setelah jadi kepala desa  bisakah Kang Basiran mengusik orang itu? atau menolak permintaan orang itu? tentu kang Basiran tidak akan bisa karena telah berhutang Budi.

Itulah yg terjadi di negara sengkuni ini kang.
Lololololo tadi para cukong sekarang ganti sekuni piye toh iki.(basiran sambil menggeleng karena belum paham omongan dirun)
begini lo kang (lanjut dirun menjelaskan)
Karena saya menerawang wataknya para cukong itu, tidak jauh dengan wataknya Sengkuni, sehingga saya berani untuk menyampaikan ini. Wahduh kok jadi dukun anyaran ya (ledek basiran)

Saya dengan kondisi kehidupan desa dengan kehidupan sebagai petani ini, merasakan betul penderitaan hidup dinegeri para cukong sekaligus juga berwatak Sengkuni ini.Gak mudeng Run kamu kalau bicara mbulet seperti kentutnya hansip (basiran keliatan bingung dan sewot).

Nah kalau yang ini, ganti saya kang Basiran, yang ndak mudeng. Apa hubungannya kentut  hansip dengan mbulet?
Oh kalau itu aku bisa menerangkan dan tentu saya bertanggung jawab ( Basiran sambil tersenyum)

Run !! kamu coba ingat ingat bagaimana cara berpakaianya saimin tukang hansip itu? lihat! celananya hansip itu dimasukkan disepatu panjang yang besar dan keras, kemudian  di tali sangat rapat sekali.itu sepatu, terus celananya sangat tebal, diatas pinggang sabuknya dikencangkan dengan sabuk yang sangat kuat. Pertanyaan saya kalau dia kentut si saimin tukang hansip itu, kentutnya lari kemana? mbulet kan ? bagaimana tidak mbulet wong semua rapet begitu.
Hahaha bisa aja kamu kang, jadi ikut tertawa aku.(Dirun menimpali omongan Basiran)
Itu kan logika run dari pada kamu bicara ngalor-ngidul tapi ndak bisa menjelaskan.

Oh bisa kang Basiran, begini maksud saya: seorang pemimpin yang mereka, telah berjanji saat kampanye kemudian saat benar benar mereka jadi pemimpin, janji-janji itu tidak dipenuhi, malah mereka cenderung kerjasama kepada cukong-cukong yang mereka kenal.
Maka pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang berwatak Sengkuni.Karena siapa yang mau ngopeni dia,siapa yang membantu dia, siapa yang nguruni dia, itulah yang dia bela duluan. dari pada memikirkan rakyat yang lagi menjerit hampir putus urat leher karena berbagai harga di naikkan.
Pemimpin berwatak sengkuni itu ndak senang kalau ada rakyatnya sejahtera begitu, ada saja caranya supaya rakyatnya tetap miskin.
 
Semua barang naik, pajak sepedaku yang tahun 80 BMW (bebek merah warnanya) itu juga naik kang, garam harganya naik, besin yang di janjikan tidak naik juga di naikan,. beras harga juga selangit padahal kalau kita panen harga anjlok seperti gardu rubuh kang, belum lagi listrik naik gak karuan.
cara mengelola negara begini ini kang,berarti  pemimpin kita itu kan sudah kecipratan watak sengkuni to kang ?
sak jane kang, negara kita ini bukan negara miskin,tapi pengelola negara ini yang miskin kemampuan untuk mengatur . sehingga kita ya semakin menderita kang.
Oalah run-run kan tidak kita sendiri yang merasakan itu Run, kesedihan ini kan ditanggung rakyat 1 negara.(Sanggahan basiran)
 
Wah wah wah kang, kalau pola pikir sampeyan seperti itu, berarti itu sama saja dengan sampean  mendukung orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang dulu pernah mereka janjikan kang.
Mestinya, mereka konsen pada rakyat yang telah mempercayakan amanahnya untuk memakmurkan mereka bukan memakmurkan para cukong yang membantu saat kampanye,
iya-ya run, pemimpin kita kok begitu ya, tapi kepalaku jadi tambah pusing run setelah kau ingatkan semua barang barang naik ,padahal utang koperasiku nanti malam juga waktunya bayar terus arisannya juga run.
wah kalau itu kelihatanya sama kang malah arisan ku dobel e nanti malam,
jadi,ya nasib kita kang,punya pemimpin sengkuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar