Kamis, 06 April 2017

GURU YANG BAIK HARUS MEMILIKI DAYA GUGAH DAN DAYA RUBAH

Seorang guru terkaget kaget melihat perkembangan peserta didiknya tidak sesuai dgn harapan sang guru.....kemudian saya berdialog
SY:"........ selama ini anda sebagai apa di sekolah?
Gr:" Ya guru pak!
Sy :" Maksud saya selama anda jd guru disekolah itu anda ini pendidik apa pengajar ?
Gr:" apa sih maksud pertanyaan njenengan ini? Tugas sy yaa ngajari mereka mulai dr sopan santun   ketrampilan , pelajaran akademiknya dll
Tp hasilnya malah begini( sambil sewot menjawabnya)
sy:" bpk ....ibu itu namanya anda pengajar tulen.
Gr:" trima kasih pak.
Sy:" loh..... sebentar jangan trima kasih dulu. Begini maksud saya ada perbedaan mendasar antara pengajar dan pendidik itu.
Pengajar itu yaaaa dia normatif apa yg ia bisa ia ajarkan perkara murid paham atau belum, perkara murid melakukan atau tidak yg bersangkutan ndak peduli. Yg penting ia bekerja sesuai petunjuk nomatif dan tuntas di laksanakan.bhs kasarnya begini: yg penting dah sy sampaikan soal ia paham dan ndak yaaa biarin.


Kalau pendidik beda lagi
Pendidik itu tidak hanya sekedar mengajarkan normatif tapi ia KREATIF, ia memberi teladan bukan membiarkan

Apa yg ia ajarkan seminim mungkin ia telah lakukan.
Kalau ia mengajarkan tidak boleh makan minum sambil jalan dan pakai tangan kiri maka ia telah jd tauladan sebelumnya .
Intinya jd pigur panutan.
Yg ke dua yg ndak kalah penting nya.....pendidik itu hrs memiliki DAYA GUGAH DAN DAYA RUBAH BAGI MURIDNYA
Daya gugah itu maksudnya dalam penyampaian materi pelajaran, menarik perhatian siswa, menyenangkan dan menginspirasi. Sehingga Anak ingin taunya semakin banyak.
Semakin jumpa njenengan semakin haus keingintauanya thdp apa yg hendak anda sampaikan.
Yg selanjutnya "daya rubah:" maksudnya bahwa ortu menitipkan anaknya ke anda itu karena para ortu mengenal anda sbg pendidik yg di anggap mampu merubah karakter anaknya dari belum baik menjadi baik dari belum benar menjadi benar.dari tidak tau menjadi kenal dari tidak sopan menjadi santun dari brandalan menjadi berkarakter
Maka keberadaan guru pendidik itu bukan hanya tuntas di materi pelajaran tp juga tuntas di contoh, sempurna di doa dan lengkap di tauladan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar