Selasa, 20 Agustus 2019

BABAD TANAH JAWA, SERI 4 ( JAKA TINGKIR MENITI KARIR DAN SEMAR )

Babad Jawi dalam Seri ke 4 ini masih mencoba mengungkap sebuah fenomena simbolis
dalam memahami ungkapan atau serat Babad tanah Jawi kecuali di seri SEMAR. 

 JAKA TINGKIR

Hasil gambar untuk jaka tingkirKetika ia dilahirkan, ayahnya sedang menggelar pertunjukan wayang beber dengan dalang Ki Ageng Tingkir. Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar.Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia. 

Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir alias kebo Kanigoro bin  Pangeran handayaningrat bin  Brawijaya V)

Mas Karebet gemar bertapa, berlatih bela diri dan kesaktian, sehingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh, tampan dan dijuluki Jaka Tingkir.

Guru pertamanya adalah Sunan Kalijaga. Ia juga berguru pada Ki Ageng Sela, dan dipersaudarakan dengan ketiga cucu Ki Ageng Sela yaitu, Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Panjawi. Disamping tampan ia juga jagoan.

Ketika menuju ke Demak, jaka tingkir muda melewati Bengawan Semanggi. (dulu namanya bukan Bengawan Solo) tetapi aslinya Bengawan Semanggi.

Dikatakan sebagai bengawan Semanggi karena tepinya banyak tumbuh pohon Semanggi. Dari bengawan Semanggi ini dia bergerak menuju ke Demak naik perahu rakit,  yang didorong oleh  40 buaya.(mitosnya)

Karena masyarakatnya membaca babad dengan cara mitologis, maka hasilnya mereka merayakan kejadian itu untuk setiap tahunnya dengan cara memeragakan perahu gethek yang di dorong 40 buaya buatan mereka.

Perahu rakit dengan 40 buaya  itu simbol. Apa yang sebenarnya hendak dikatakan Babad? Yaitu bahwa Joko Tingkir masuk ke Demak dengan dukungan 40 preman (kalau dulu preman mungkin sekarang 9 naga). Apa tujuan nya? Yakni supaya dia bisa meniti karir di Demak .

Apa yg di lakukan tingkir di Demak? Dia memasukkan tanah ke mulut kerbau, kemudian kerbaunya mengamuk di alun alun di depan Sultan Trenggono (Raja Demak saat itu) kemudian tingkir yg mengalahkan kerbau itu. Kemudian dengan sebab hal itu tingkir di angkat menantu Sultan Trenggono.

Kira kira apa yg di lakukan tingkir saat itu?

Yaa, kira kira membayar orang untuk memberontak Demak, kemudian tingkir sendiri yg mengalahkan pemberontak bikinan Tingkir tsb.

Nah penulis babad ini sebenarnya ingin menulis sejarah tetapi karena adanya jargon mikul duwur mendhem jeru dan tidak ingin mengungkap aib nenek moyang itulah, membuat penulis, serat babad ini, berupaya mengungkap fakta sejarah dengan simbol-simbol. Itulah cara para sastrawan  Mataram Islam dalam menulis sejarah.

SEMAR

Hasil gambar untuk semarmembentang sejak diciptakannya surga dan neraka, maupun diciptakannya Adam dan Hawa, semua itu diceritakan. Bahkan  ada silsilahnya.Babad Tanah Jawi  yang versi kertoboso itu luar biasa, karena mengungkapkan kisah yang

Misalnya, silsilahnya rakyat Jawa itu akan terkoneksi kalau di urutan, atau kata lainnya, silsilah itu bisa nyambung sampai ke nabi syst a.s. Bin Nabi Adam alaihissalam.

Jadi Nabi syst alaihi sallam, dikatakan dalam Babad Tanah Jawi ini, memiliki dua putra

1  Bernama Sayid anwas
Hasil gambar untuk sayid anwas2  Bernama Sayid Anwar.

Sayid anwas itu memperanakkan Nabi-nabi, jadi nanti ada nabi Nuh lalu turun kebawah ada Ibrahim, sampai Nabi Muhammad saw.dan Nabi Isa di cabang yang lain.
Itu keturunan Sayid anwas kata babad ini.
Sedangkan sayid  Anwar  itu menurunkan dewa dewa Jawa. Kalau sayid anwar menurunkan dewa dewa jawa, yang pertama adalah Sanghyang Wenang, sanghyang wenang punya keturunan Sanghyang tunggal dan Sanghyang Tunggal berputra 3  Ismaya, antaga, manikmaya.

Ismaya jadi Semar, Antaga Jadi Togog dan Manikmaya Jadi Batara Guru. Batara guru berputra  batara Syiwa, yang ini menurunkan berbagai raja raja di cerita Ramayana dan Mahabarata  yang kemudian dikatakan menurunkan raja raja di jawa.

Hebatnya  si pengarang babad ini dalam menghubungkan mitos dan simbol simbol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar