Sabtu, 07 April 2018

MURID NAKAL,KARENA TIDAK PAHAM MAKSUD GURUNYA


Munif chatib Trainer gurunya manusia
Walaupun bicara tentang murid nakal, sesungguhnya "tidak ada murid yang nakal",(begitu kesimpulan Tulisan ini). Yang ada itu hanya belum ada kesepahaman antara maunya murid dan maksudnya guru.


bagaimana cara meng-harmoni-kan keduanya? siapa yang salah, guru atau muridnya ? yuk kita baca tulisan ini, sampai habis. Agar guru semakin hebat di mata murid muridnya.
Tulisan ini lugas tapi bisa di tiru untuk di praktekan guru. selamat membaca!!!!!


Telepon seluler saya berdering.Ternyata direktur sekolah Al Khairiyah Surabaya meminta saya untuk dapat mengajar di jenjang

SMP, tepatnya di kelas 8b. Dia mengatakan, agar sekali dayung 3-4 Pulau terlampaui.
Pak Munif mengajar dengan strategi multiple intelligence, para guru nanti mengobservasi. setelah itu, dibahas bersama dalam pelatihan guru." Demikian katanya dan saya menyetujui dengan senang hati.
Namun, keringat dingin menjalar Ketika saya tanya mengapa harus SMP kelas 8b?" Itu kelas paling nakal, siswanya tidak bisa diatur. Hampir semua guru kewalahan mengajar di kelas itu. Siswanya tidak menghargai guru, membuat 'geregetan' guru, dan akhirnya semangat guru menurun, Jika harus mengajar di kelas tersebut. Cobalah untuk mengajar di kelas itu dengan tema 'Menghormati Guru' jawab sang direktur sekolah. 

 MENGAJAR DI KELAS "NAKAL"

Saya cuma bisa menelan ludah membayangkan harus mengajar dengan tema Menghormati guru di kelas yang semua siswanya paling tidak mau Menghormati Guru.
Tak sabar menunggu waktu subuh, Akhirnya saya mulai membuat lesson plan.
Tepat pukul 08.00, saya sudah berada di sekolah. Setibanya di sekolah, saya ditemani kepala sekolah dan terus mendapatkan informasi "mengerikan" tentang kondisi siswa di kelas tersebut. "kami, para guru, sudah habis-habisan,namun hasilnya masih tidak seberapa. Kami tidak tahu dengan cara apa lagi,'keluh kepala sekolah.

Beberapa guru yang juga menyertai, lalu mengucapkan beberapa nama yang termasuk "biangkerok" kelas tersebut setelah.
Setelah menaiki tangga lantai dua, akhirnya saya tepat berdiri di depan pintu kelas "panas" tersebut. Dengan mengucapkan bismillah, saya masuk kelas sembari membuang semua gambaran negatif tentang siswa di kelas itu.
Saya membayangkan : semua siswanya baik dan dapat diajak kerjasama, tidak ada siswa yang nakal dan kurang ajar, serta semua siswa tersebut pasti akan mau menjadi sahabat saya, mereka mau dengan rela mengikuti pelajaran, sehingga target materi tuntas. Saya melakukan positive thinking di depan kelas tersebut.
 BACA YANG INI LEBIH MANTAB :MURID KOPI DAN GURU GULA

Dan benar, di depan kelas itu, saya menatap wajah
mereka satu persatu. Luar biasa, saya melihat wajah-wajah siswa yang haus akan ilmu pengetahuan. Wajah-wajah yang haus sentuhan pengajaran manusiawi. Saya memperkenalkan diri dan meminta semua siswa juga mengenalkan diri masing-masing.

Saya ingin, kalian tidak hanya sekedar menyebutkan nama, tapi juga teriakan satu kata profesi yang kalian inginkan kelak. Yang dengan profesi itu, kalian berharap menjadi manusia sukses, seperti  harapan orang tua kalian. Ayo, teriakan sebuah profesi, meskipun itu hanya di alam mimpi, Jangan malu,! ajak saya dengan antusias.

Lalu, satu persatu mereka berdiri, menyebutkan nama dan profesi.
Saya Nasirudin ingin jadi pembalap motor cross." Ada enam siswa yang ingin menjadi pemain bola profesional. Saya langsung mendoakan mereka, semoga Piala Dunia  nanti, kalian semua menjadi pemain yang membawa harum nama Indonesia.  Serentak mereka menjawab, "Aaamiiiin!" Wow, Alhamdulillah saat itu, saya merasa di menit-menit awal sudah berhasil mengambil hati anak-anak "unik" ini.

Saya tambah bersemangat menggilir siswa siswa tersebut tenggelam dalam profesi masa depannya. Aku ingin jadi dokter, Aku ingin jadi penulis, dan lain-lain. Akhirnya tidak ada satupun siswa yang diam. Satu hal yang penting, anak-anak yang dikatakan "nakal" itu ternyata punya mimpi dan punya harapan,  berarti mereka punya motivasi untuk belajar.

Lalu saya melakukan pre teach, dengan mengatakan adik-adik, 30 menit kedepan, kita akan berdiskusi. Untuk itu, saya membutuhkan seorang notulis dan moderator. Kalian akan dibagi menjadi 4 kelompok, terserah terbagi atas dasar apa, pokoknya ada unsur persamaannya. Saya sendiri sebagai moderator, sedangkan untuk notulis saya minta salah satu, dari kalian yang tulisannya bagus."
Langsung Naseruddin, angkat tangan dia siap menjadi notulis saya meminta seisi kelas memberi tepuk tangan kepada Nasirudin.

"Nasrudin, keberhasilan pelajaran ini 75% tergantung pada kelihaian mu merangkum proses dari hasil diskusi ini," saya menegaskan. " 
"Siap, Pak munib!,  jawab Nasrudin dengan semangat sembari menyiapkan buku tulis dan pulpen nya.
Hanya 10 detik waktu kalian, hanya 10 detik untuk membentuk 4 kelompok. 1, 2, 3. perintah saya setengah berteriak, maklum semangat sudah terlanjur terbakar. Seketika kelas menjadi ribut dan subhanallah tepat 10 detik mereka sudah terbagi menjadi empat kelompok dengan empat nama yang dibuat oleh mereka sendiri.

Saya tambah yakin kehadiran saya benar-benar diterima oleh mereka.
Selanjutnya, saya meminta setiap siswa Membuka halaman kosong di buku tulis masing-masing. Lalu, saya minta mereka menuliskan satu nama guru mereka, yang selama ini dianggap negatif: guru tersebut tidak menyenangkan sering menyakitkan hati, atau hal lain, pokoknya yang negatif.

Tulis satu nama guru kalian tepat di tengah kertas. Lalu, di sampingnya beri tanda tanya besar, kemudian Tutup buku kalian. Nanti di akhir pelajaran kita akan buka kembali kata saya mereka berpikir sejenak ada yang tersenyum, saling menoleh kepada teman-temannya. Ada yang geleng-geleng kepala. Saya merasakan ada penghalang dan saya tahu itu, mereka tidak enak kepada guru mereka yang sedang duduk di belakang kelas. Langsung saya berkata adik-adik, jika guru tersebut ada di belakang kita, tidak apa-apa.Tulis saja, lalu tutup. Tidak akan pernah ada yang tahu.

Rupanya kata-kata saya menjadi pemenang bagi para siswa. Tak lama kemudian, mereka semua selesai menulis satu nama guru di buku masing-masing, meskipun menuliskannya dengan berat hati.
Saya memulai diskusi dengan melemparkan sebuah masalah kepada semua kelompok. Masalahnya tentang penyebab kebanyakan siswa yang tidak suka kepada guru sehingga mereka tidak Menghormati Guru, "apa saja penyebabnya?" tanya saya. "Waktu kalian hanya 5 menit, diskusikan apa yang menjadi penyebabnya. Lalu,wakil perkelompok maju untuk presentasi. Luar biasa, belum 5 menit mereka sudah dapat menyelesaikan masalah pertama yang membuat saya dan teman-teman guru terhenyak adalah presentasi setiap kelompok.

PRESENTASI YANG LUAR BIASA

Yang membuat guru tidak menyenangkan adalah:
  1. "Sering memerintahkan untuk mencatat terus sampai tangan saya capek. 
  2. "Sering marah tanpa ada sebab" 
  3. Tidak boleh ke toilet 
  4. Cerewet, sering memberi tugas berat.
  5. Kalau ada siswa yang berkelahi malah diadukan.
Saya tahu suasana kelas tiba-tiba menjadi tegang. Betapa tidak di belakang terdapat guru-guru mereka. kelas tersebut telah menjadi ajang curahan hati para siswa. Untuk mencairkan suasana, Saya meminta, semuanya bertepuk tangan. Masalah pertama telah selesai dan Si notulis dengan giat terus menuliskannya.

Kemudian saya menantang mereka dengan masalah kedua. Coba diskusikan lagi masalah kedua apa yang harus kalian usulkan kepada para guru agar masalah pertama tidak terjadi sehingga hubungan antara siswa dan guru menjadi baik?

Kembali kelas ramai berdiskusi dan mereka kembali melakukan presentasi yang luar biasa perhatikan apa sebenarnya yang diinginkan para siswa kelas terheboh itu.?

  • "Mestinya Kami lebih banyak diperhatikan oleh guru. 
  • Mestinya kami sering diajak bicara oleh guru. Mestinya kami lebih sering diajak membuat kesepakatan-kesepakatan.
  • Mestinya guru harus percaya kepada kami tanpa mencatat berlembar-lembar ,kami mau belajar.
Dan klimaksnya terlontar penyataan mestinya kami disamakan dengan anak yang lain tidak dicap nakal.

 Saya langsung meminta mereka serius dalam menjawab pertanyaan Pamungkas," jika keinginan kalian dipenuhi, Apakah di kelas ini akan terjadi keadaan yang harmonis antara guru dan kalian?"

Serempak mereka menjawab,"mau"! dan mengangguk.
Kemudian, saya menuliskan di papan tulis untuk disalin oleh siswa di buku tulis masing-masing. Saya menggunakan metode mind map untuk mencatat. Saya tulis di tengah-tengah menghormati Guru.Lalu saya tarik garis ke atas dengan frasa arti hormat(what), garis menyamping disertai dengan frasa Mengapa guru dihormati(why).

Dan garis ke bawah yang disertai perasa selanjutnya Bagaimana( What's next)pada frasa arti hormat' saya tarik garis garis cabang, yang disertai dengan frasa kerjasama "saling percaya", "memberikan respon positif "tanggung jawab" dan bicara yang santun. Sedangkan pada mengapa guru di homati saya menarik cabang-cabang yang disertai tulisan: "merekalah pemberi ilmu", "pengubah perilaku negatif" "pengajar cara berpikir"  "sumber profesi" dan "menyelamatkan dunia dan akhirat"

 Puncaknya, pada masa selanjutnya Bagaimana dengan tegas saya tulis:  "harus mengikuti pelajaran"  "menyelesaikan target belajar", "berterima kasih kepada guru" dan "memohon maaf secepatnya"jika punya kesalahan.
Dengan antusias, semua siswa mencatat main map di buku tulisnya.

MEREKA BUKAN ANAK YANG NAKAL

Ada yang berbeda daripada biasanya.
Mereka menulis dengan posisi landscape dan memulai tulisan dari tengah. Saya menantang siswa agar nanti malam menyalin kembali catatan ke dalam kertas gambar berukuran A3 dengan diberi warna warni.

Setelah selesai mencatat, saya bertanya, "apakah kalian senang mencatat dengan cara seperti ini?capek nggak....!? asyik nggak capek!

jawab mereka serempak.
Lalu, Saya minta mereka membuka kembali kertas yang berisi nama guru yang tidak disukai, yang telah mereka tulis di awal belajar.  Kembali saya meletupkan emosi mereka.

" Coba adik adik, bayangkan wajah guru yang kalian tulis.Ada tanda tanya di sana.
Apa maksudnya?

 Tidak lain adalah pertanyaan yang harus kalian jawab dengan hati kecil kalian .

Apa benar Mereka cerewet ?Apa benar mereka galak ? sehingga tidak kalian sukai atau bahkan membencinya. Apa benar? Coba jawab dengan Nurani kalian.

 Kalian tahu, mereka yang akan menyelamatkan dunia dan akhirat kalian. merekalah yang berusaha agar cita-cita kalian terwujud.

 Ada yang ingin jadi pemain bola, dokter, pelaut, bahkan pembalap. Apa kalian sadar, dari guru yang namanya kalian tulis itu lah keinginan kalian akan mulai terwujud?

 lalu,Apa pantas sekarang kalian mengatakan mereka tidak menyenangkan ? Ayo bagi yang merasa masih punya hati, silakan berdiri, bangkit, temui gurumu yang kalian tulis tersebut. Ucapkan permohonan maaf yang yang benar-benar dari hati.kapan lagi kalau tidak sekarang? ayo berdiri cari guru kalian!.

 Selanjutnya ada air mata yang mengucur antara guru dan siswa.

 Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, saya berhasil menutup 40 menit mengajar dengan cantik.

 Siswa memahami pengertian tentang Sikap menghormati, Mengapa guru harus dihormati,dan bagaimana cara siswa Menghormati guru dalam kehidupan sehari-hari.

Karya Munif Chatib
Trainer Nasional Sekolahnya manusia .
 di tulis ulang  oleh pak J praktisi pendidikan SMK Jatim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar