Senin, 02 April 2018

ANDAIKAN INI, ADALAH INDONESIA

Andaikan ini, adalah Indonesia ku betapa senangnya hatiku betapa gembiranya bangsaku, dan betapa makmurnya rakyat Negeriku.

Sayang ..........ini belum terjadi di Indonesiaku.
Aku sunguh  tidak mengerti, apakah tulisan ini benar atau tidak, kisah nyata atau fiksi belaka.
Aku  juga ndak mengerti apakah penulis nya jujur atau hanya imajinasi saja, apakah sang penulis pernah ke Negara yang di ceritakan atau hanya mengandai-andai Saja. Sekali lagi, Aku tidak mengerti.

Aku  juga tidak mengenal siapa penulis kisah dan cerita yang di hadapanku ini,
aku hanya bisa meminta izin untuk berbagi,hanya  kepada yang mengirim tulisan inspiratif ini kepadaku.

Tapi tulisan iNi sangat elok untuk di baca, pesan moralnya sungguh luar biasa. maka jika di Negara Aku tercinta ini,bisa di terapkan sungguh penduduk ini akan sangat bahagia.dan sejahtera.


Sebagian penduduk ini merasa menderita karena sebagian besar manajernya /pemimpinnya bertolak belakang dengan yang ada di cerita ini. Yang banyak terjadi di negeriku seperti kisah wanita mahasiswa ini.

Inilah cerita itu,.... selamat menikmati



**************************************************
Dua belas tahun lalu, seorang wanita pergi kuliah ke Prancis.

Dia perhatikan sistem transportasi di sana menggunakan sistem otomatis, artinya tiket dibeli melalui mesin.
Setiap perhentian pakai cara "self-service" dan jarang diperiksa petugas.

Lama kelamaan dg kepinterannya dia temukan kelemahannya dan bisa naik transportasi umum tanpa beli tiket. Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya tersebut.
Baca JUga tuisan berikut : Berhentilah-berkeluh-kesah
4 tahun kemudian dia tamat dari fakultas ternama dengan nilai angka yg sangat bagus.

Dengan penuh percaya diri dia mengajukan aplikasi kerja di beberapa perusahan  di Paris.

Pada mulanya, semua perusahan ini menyambut hangat. Tapi beberapa hari kemudian semua menolaknya dg berbagai alasan.
Nggak kepingin baca yang ini ? murid-kopi-dan-guru-gula. Ok
Hal ini terus berulang sampai membuat dia sangat marah. Bahkan mulai menganggap perusahan-perusahan disini rasis, tidak mau menerima warga negara asing.

Akhirnya, karena penasaran dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja untuk menemui managernya. Dia ingin tahu kenapa perusahan-perusahaan tersebut menolaknya.

Berikut adalah dialog mereka...


Manager: Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan anda.
Pada saat anda mengajukan aplikasi pekerjaan di perusahan, kami sangat terkesan dg nilai akademis anda. Dan anda adalah golongan pekerja yg kami cari-cari.

Wanita: Kalau begitu, kenapa perusahan-perusahaan tersebut tidak mau menerima saya?

Manager: Jadi begini, setelah kami memeriksa di database, kami menemukan data bahwa nona pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik transportasi umum.

Wanita: (Kaget) Ya saya mengakuinya, tapi apakah karena perkara kecil tersebut perusahan menolak saya?
Baca tulisan inspiratif lainnya : Murid-juragan-guru-upahan.
Manager: Perkara kecil ?!? Kami tidak anggap ini perkara kecil, Nona.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini.
Saat itu petugas percaya dg penjelasan bahwa anda masih belum mengerti sistem transportasi umum disini.
Kesalahan tersebut diampuni. Namun anda tertangkap 2x lagi setelah itu.

Wanita: Ohh waktu itu karena tidak ada uang kecil saja.

Manager: Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda.
Jangan anggap kami bodoh ! Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.

Wanita: Well, tapi itu bukan kesalahan mematikan bukan? Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya kan bisa berubah?
 Jangan mengambil keputusan "anaku harus mondok sebelum membaca :
 Mondok-dan-memondokan-anak-itu-ndak-enak.
Manager: Saya tidak anggap demikian, Nona!
Perbuatan anda membuktikan dua hal:

1. Anda tidak mau mengikuti peraturan yg ada.

Anda pintar mencari kelemahan dalam peraturan dan memanfaatkan untuk diri sendiri.

2. Anda tidak bisa dipercaya.

Nona, banyak pekerjaan di perusahan kami bergantung pada kepercayaan.

Perusahan kami mirip dg sistem transportasi di negeri ini.
Oleh sebab itu, kami tidak bisa menerima Anda, Nona.
Saya berani katakan, di negara kami bahkan di seluruh Eropa, tidak ada perusahan yg mau menggunakan jasa Anda.

Wanita ini seperti tertampar  dan sangat menyesal.
Perkataan manager yg terakhir membuat hatinya bergetar.

MORAL OF THE STORY


Dalam kehidupan sosial, moral & etika seseorang bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran.
Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tingginya tidak akan bisa menolong etika & moral yg buruk.

Attitude seseorang akan dg mudah dirasakan oleh orang-orang disekeliling kita dan mereka akan memberikan reaksi yg sama terhadap attitude kita.

Jagalah selalu attitude kita dimanapun dan jangan anggap remeh karena akan mempengaruhi keberhasilan kita di semua bidang.

Dari Yakuza-Puguh Prijonggo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar