Minggu, 11 Maret 2018

ANAK NAKAL,KARENA DO'A ORANG TUANYA ?


 Hasil gambar untuk gambar bayi lucu

Tulisan ini bukan bermaksud menghukum, bukan pula untuk merendahkan upaya manusia sebagai orang tua dalam mendidik putra putrinya, tetapi lebih pada upaya untuk mengingatkan diri penulis kususnya dan pembaca pada umumnya.

Pada kesempatan ini penulis membatasi kata  "NAKAL" yang dimaksudkan penulis adalah perilaku menyimpang dari norma agama dan sosial yang biasaanya mulai dilakukan anak-anak seusia  SMP-SMA yang sedang mencari jati diri.

Dalam paparan berikut ini,saya akan memulai dengan sebuah sabda Rasullullah saw,yakni manusia pilihan Allah yang menjadi panutan umat, yaitu hadist Nabi  tentang prinsip dasar kelahiran anak manusia :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ  .

Bersabda rasulullah saw. : Seorang bayi tak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yg akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi .

ini adalah prinsip dasar dalam kelahiran anak manusia berdasar kacamata Islam.
Hasil gambar untuk gambar bayi lucu
sedangkan pesan Alquran terhadap orang tua yang sedang mendidik adalah sebagai berikut :

Allah Ta’ala berfirman:

أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan HANIF ( lurus) kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar Ruum: 30)

Kata fitrah secara bahasa, bermakna al khilqah yaitu suatu  keadaan asal ketika seorang manusia diciptakan oleh Allah (lihat Lisaanul Arab 5/56, Al Qamus Al Muhith 1/881).

Sedangkan yang dimaksud dengan agama yang fitrah ialah agama  Islam. 

Pengertian Islam menurut bahasa:  kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. jadi kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama .
الإسلام مصدر من أسلم يسلم إسلاما
(yang memiliki makna :  Berserah diri, Tunduk dan patuh, Bersih dan Suci )
Oleh karenanya Pengertian Islam menurut Al-Quran tersebut sudah cukup mengandung pesan bahwa kaum Muslim hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan Allah SWT, bersih dan suci dari perbuatan nista, serta dijamin selamat dunia-akhirat jika melaksanakan risalah Islam. 
Hasil gambar untuk gambar bayi lucu

HANIF

Seorang ulama pakar tafsir, Imam Ibnu Katsir, menjelaskan ayat ini: “bahwa  tegakkan wajahmu dan teruslah berpegang pada apa yang disyariatkan Allah kepadamu itu, maksudnya adalah, berupa agama Nabi Ibrahim yang hanif (lurus), yang merupakan pedoman hidup bagimu. Yang Allah telah sempurnakan agama ini dengan puncak kesempurnaan (ISLAM)

Itulah pesan dan amanat dari Alquran, yang jika amanat itu, kita kerjakan maka akan menjadi Hanif anak-anak kita dalam kehidupannya.

KENAPA ANAK KU "NAKAL"

Kalau hari ini anak-anak yang kita didik menjadi anak-anak yang "nakal" maka sesungguhnya kenakalan itu penyebab utamanya adalah orang tuanya sendiri.

 Hasil gambar untuk gambar anak sekolah minuman keras
Seringkali kita menjadikan lingkungan dan pergaulan sebagai kambing hitamnya. Padahal,keberadaan kita pun bagi mereka adalah lingkungan.
Mengapa bisa kenakalan itu penyebab utamanya ADAAH ORANG TUANYA? karena Sebagai orang tua:

1 Kita lalai menempatkan anak-anak kita pada fitrah yang digariskan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. sehingga, akibat kenakalan  seperti itu kita dapatkan.

2.Terlalu banyak memberitau lewat marah pada anak-anak, lupa, bahwa anak-anak sering meniru dan melihat dari apa yang dilakukan orang tuanya, daripada, apa yang mereka dengar dari ucapan orang tuanya.

3. Jika anak-anak kita nakal kita langsung memposisikan anak kita lah yang salah sementara sebagai orang tua, kita tetap orang yang benar.
Hasil gambar untuk gambar anak balap liar

4. Anak-anak yang nakal,sering kali terjadi, karena hasil dari persepsi yang kita bangun dalam mindset kita, dan juga dari doa-doa yang secara tidak sadar kita ucapkan dalam kemarahan kita.
( umpatan-umpatan kepada anak untuk memenuhi kelegaan hati waktu marah)

Penulis pernah mendengar ucapan seorang dosen ITS Surabaya, Sayang sekali penulis lupa namanya Semoga Allah merahmati beliau.
Sebagai orang tua seringkali kita terlambat dalam menyadari bahwa ucapan ucapan kita terhadap anak itu adalah doa doa kita kepada mereka.

Jika kita marah dan ucapan kemarahan itu tak terkendali. Atau kedongkolan kita kmudian membuahkan kitab inting inting ( kata orang jawa)  maka bisa jadi,hal itu merupakan bagian doa kita kepada anak anak kesayangan kita.
Itulah sebabnya anak kita "nakal" karena kita menghendakinya waktu marah dan allah kabulkan kehendak kita, sementara kita tidak sadari hal itu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih). 
 Maka berhati hatilah : sebab, ucapan, persepsi maupun kedongkolan yang melahirkan kata-katapun akan berakibat pada prasangka kita pada anak kita dan Allah.
secara tidak terencana, kedongkolan, omelan dan kemarahan kita menjadi prasangka kepada Allah .

Bisa jadi persepsi dan ucapan kemarahan  pada anak anak kita pun, berubah jadi doa negatif yang berpotensi bisa mempengaruhi dan  menyebabkan  anak kita jadi nakal.
 Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ
Tidak ada sesuatu yang lebih besar pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala selain do’a.” (HR. Tirmidzi no. 3370, Ibnu Majah no. 3829, dan Ahmad 2: 362, hasan)

Bukankah Ridho Allah tergantung dari ridha kedua oang tua , dan jika dalam kemarahan, kita tidak ridho dengan kebaikan untuk anak kita, mungkinkah Allah meridoi anak kita baik ?

Terus...... apakah sebagai orang tua, kita tak boleh marah. pada anak yang melakukan kesalahan ?
 tentu sangat boleh, akan tetapi, kendalikan ucapan kita, perasaan hati kita,.kemudian jelaskan bahwa ia (anak) sedang melakukan kesalahan.

TERUS BAGAIMANA?

Manusia itu berbuat sesuatu berangkat dari ketidak tauannya, oleh karena itu sikap tunduk patuh, dan berserah diri pada Allah perlu terus kita kembangkan dan lakukan.
demikian juga dalam berproses mendidik anak anak kita, hendaknya orang tua bersikap sebagai berikut :

1.Berusahalah kita untuk menempatkan anak-anak kita pada fitrah yang sebenarnya,yang prakteknya dilakukan  sesuai dengan kemampuan yang dititipkan kepada kita. ( orang tua  jangan pernah berhenti belajar menjadi orang tua yang benar dan baik)
Hasil gambar untuk cara pandang
Berapa gambar yag anda lihat?

2. Perbaharui mindset ( cara Pandang ) kita terhadap anak anak kita, jika selama ini kita sering menilai anak kita bodoh, nakal dll,maka kita akan memperlakuan anak anak kita sebagai mana yang kita persepsikan.

Maka ubahlah menjadi yang positip persepsi dan cara pandang kita terhadap mereka.( walau sulit bukan berarti tidak mugkin).
Agar supaya energi positip yang kita keluarkan untuk anak anak kita  dengan izin Allah berubah jadi doa doa positif yang pada akhirnya membuat kehidupan anak anak kita semakin baik dan benar.
3. Saat kita marah, program lah bawah alam sadar kita, bahwa mereka adalah anak anak unggulan yang sedang berproses menuju keberhasilan.
4. Berpikirlah bahwa mereka adalah anak anak baik yang belum sempurna muncul kebaikan yang mereka miliki.
5. ajaklah terus bicara dari hati kehati ( walau pun ini tidak mudah)
6. Perbanyak, curhat kepada Allah saja, dan doakan dgn yakin bahwa mereka akan berubah jadi orang baik dan benar..Gelar syajadah dan mengadulah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar