Sabtu, 24 Agustus 2024

PKB Siap Mandiri Tanpa Pengaruh PBNU

 



foto: kompas Indonesia
Di tengah gemerlap lampu dan suasana megah Bali Nusa Dua Convention Center, sorak-sorai peserta Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggema. Semua mata tertuju pada satu sosok yang berdiri di podium, mengenakan busana khas kebanggaan partai. Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB secara aklamasi. Namun, malam itu, sorotannya bukan hanya pada kemenangan. Ia membawa pesan yang akan mengguncang lanskap politik dan salah satu organisasi keagamaan di Indonesia.

Dengan nada tegas dan penuh keyakinan, Cak Imin menyatakan sebuah tekad besar(keinginan untuk membebaskan PKB dari bayang-bayang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).) "Tentu ini amanat yang paling berat, bagaimana PKB harus mandiri tidak bergantung pada bayang-bayang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)," ucapnya, seakan mengukuhkan langkah partai yang dipimpinnya untuk berdiri tegak, lepas dari pengaruh apa pun.

Bagi banyak orang, pernyataan ini mengejutkan. PKB dan PBNU selama ini dikenal memiliki hubungan yang erat, ibarat saudara yang tak terpisahkan. Namun, di hadapan para peserta muktamar yang memenuhi ruangan megah itu, Cak Imin mengungkapkan pemikiran yang berbeda. Ia menuturkan bagaimana dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu, ketika PBNU tidak memberikan dukungan secara eksplisit kepada PKB, justru partainya memperoleh berkah tersendiri.

Suara PKB dalam Pemilu melonjak, menandakan kemandirian konstituen pemilu tidak lagi tergantung kepada  pigur publik dari organisas keagamaan tertentu. berangkat dari pengalaman dan pengamatan  inilah PKB bertekat  menghilangkan bayang bayang organisasi apapun yang terkadang tidak se-Visi dengan arah roda Partai. 

foto dari CNN Indonesia

"Momen ketika PBNU tidak mendukung PKB ternyata membawa berkah. Ini menjadi momentum bagi PKB untuk benar-benar independen dan mandiri," tuturnya, penuh optimisme.

Ucapan itu seakan membawa angin segar bagi masa depan PKB. Sebagai Wakil Ketua DPR, Cak Imin tahu bahwa jalan menuju kemandirian ini tidak mudah. Namun, dengan kepemimpinannya yang kembali diperpanjang untuk lima tahun ke depan, ia menaruh harapan besar untuk membawa PKB ke level baru—sebuah partai yang mandiri, tanpa bergantung pada organisasi apa pun, termasuk PBNU.

Sorak-sorai kembali menggema di seluruh ruangan muktamar. Para peserta muktamar menyambut pidato Cak Imin dengan tepuk tangan meriah dan semangat yang membara. Mereka tahu, ini adalah awal dari babak baru bagi PKB untuk lebih membumi dengan konstituen nya. Sebuah babak di mana partai tersebut akan menulis : langkap nya sendiri, sejarahnya sendiri, ceritanya sendiri, dengan tinta kemandirian dan kebebasan dari segala pengaruh eksternal. 

Di bawah kepemimpinan Cak Imin, PKB bersiap menatap masa depan dengan langkah penuh keyakinan untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat, kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
dengan paradigma baru yang visioner PKB menjadi pilihan utama atau pun alternative konstituen yang memiliki tekad untuk memperbaiki nasib bangsa dan negara dalam tataran kehidupan lokal, nasional maupun global.
Pak J guru pembelajar SMK Sunan Giri Menganti Gresik, ketua Yayasan Dompet Kepedulian Muslim Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar