Sabtu, 16 Februari 2019

TIDAK BERLAKU KATA "DZOLIM DAN PENGKIANAT DALAM POLITIK PRAGMATIS"


Yang perlu kita Jaga adalah Jaga Akhlaq kita dalam menanggapi dan mensikapi  sebuah perbedaan.


Hasil gambar untuk gambar politik damai

TIDAK BERLAKU KATA "DZOLIM DAN PENGKIANAT DALAM POLITIK PRAGMATIS
Dalam dunia perpolitikan praktis tidak berlaku kata Dzolim maupun pengkianat, walaupun secara perbuatan terjadi.

Politik hanya mengenal kata strategi dan cara, Menang Dan Kalah, politik tidak mengenal lawan Abadi dan teman abadi. yang ada hanya keperluan masing masing yang bersifat "abadi"
Oleh karena adalah sebuah kewajaran jika semua calon sedang  berupaya keras untuk bagaimana bisa mempengaruhi pihak lain supaya mau menerima ide nya yang dengan di terimanya ide itu berharap orang yang menerima ide itu bisa berpihak kepadanya.

Itulah esensi kampanye, baik yang terselubung agama atau tidak. Tentu apapun yang di lakukan oleh pihak calon (siapapun termasuk saya jika menjadi calon hehehehe) akan melakukan hal yang sama( menawarkan ide dan mempengaruhi pihak lain ) tinggal kita mau tidak terpengaruhi ?

Gambar terkaitKita ini lahir kedunia berasal dari perbedaan yakni bapak dan ibu ( bapak dan ibu itu berbeda ..... dengan perbedaan itu lahirlah kita)
Maka jika dalam permasalahan tertentu, kita itu ada perbedaan sepertinya adalah hal yang biasa.


sebagaimana panutan kita( njeng Nabi Muhammad saw. ) membawa risalah ini untuk menyempurnakan Ahklaq

semakin tua usia semakin dewasa dalam bersikap, dan semakin dewasa dalam memandang permasalahan kita harus semakin bijak bertindak.
sepanjang mereka ada dasar ilmu dan hujjah yang melandasi  sepantasnya kita menghormati perbedaan sikap dan pendapat . karena kita bisa lahir kedunia inipun selain karna qudrat dan irodat Alloh juga karena ada dua orang yang berbeda ( bapak dan Ibu kita )
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar