Minggu, 04 Februari 2018

HAM PENYEBAB KENAKALAN ANAK SLTA ?

Maraknya prilaku kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh anak-anak terhadap
pendidiknya di sekolah  SLTA, maupun berbagai kemerosotan akhlak lainya yang timbul pada anak-anak remaja sekarang ini, menjadikan sebagian ortu merasa miris.
kemerosotan akhlaq itu diantaranya adalah :
  1.  Tercerabutnya budaya sopan santun anak remaja terhadap orang tua maupun guru. 
  2. Menjamurnya pelaku minuman keras beralkohol, narkoba, merokok, pergaulan bebas dan balap liar,  serta pacaran tanpa kendali.
  3. Fenomena kotornya perkataan-perkataan yang keluar dari mulut anak-anak menjadikan sebagian orang tua resah dan gelisah.

Sehingga sebagian orang tua berpikir dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa  pengetahuan agama dan perilaku agama lah yang mampu merubah anak anak  ke arah kebaikan .

Maka tidak heran jika pesantren-pesantren yang berada di desa desa, sekarang ini menjadi sangat ramai bahkan menolak santri-santri yang datang dari kota.
Kesadaran orang tua yang demikian ini adalah baik namun pertanyaannya adalah Apakah belum terlambat?

Bagaimana dengan sekolah umum yang tidak berbasis pesantren ? ini adalah tantangan bagi sekolah yang menjadi institusi  resmi baik swasta atau pemerintah untuk menanggulangi apa yang menjadi keresahan dan kegelisahan sebagian besar orang tua ini?
Sebagian orang tua memilih memasrahkan semua pendidikan anaknya ada di sekolah dan apapun hasil didikan sekolah itulah yang mereka rasakan. Sementara di rumah mereka (para orang tua ) sudah tidak lagi mampu untuk mendidik anak-anaknya.

Sebagian mereka sudah angkat tangan ketika di panggil kesekolah dan di beri tau tentang kenakalan putra putri mereka di sekolah Hal ini terbukti bahwa banyak diantara orang tua yang tidak lagi punya kesempatan untuk saling berkomunikasi intensif dari hati ke hati dengan anak-anak mereka.

Tapi Anehnya walaupun seakan-akan pendidikan anak-anak mereka diserahkan ke sekolah sepenuhnya, namun jika di sekolah diberikan ketegasan dalam hal disiplin, orang tua seringkali  MENGADUKAN dan mengajukan guru kepada kepolisian dan  Pengadilan, Karena alasan HAM.

Berlindung dibalik HAM inilah para LSM berdalih melindungi anak-anak tapi sebenarnya Justru dengan HAM Inilah, banyak akhlak anak-anak yang semakin hari semakin miris dan memprihatinkan ?  baik bagi  orang tua mereka,  juga bagi masyarakat khususnya  dan terlebih lebih untuk bangsa Indonesia.

Bagaimana solusinya ?

Pilihannya ada dua yaitu  mempertahankan HAM dengan akibat kemerosotan moral bangsa yang semakin hari semakin miris karena guru takut menegakan disiplin anak didiknya atau meniadakan dan mengeliminir HAM supaya  ahklaq anak-anak menjadi kembali  lebih baik lagi.

yakinlah tidak ada pendidik yang benar, kemudian akan mencelakakan anak didiknya, tetapi jika itu terjadi pasti ada mekanisme yang akan mengaturnya, bukan seperti sekarang guru di bayangi dengan bayangan hitam yang sangat "mengerikan" yang bernama HAM ?

MENGAPA LSM DIAM?

Kemerosotan moral  tengah berlangsung !! apa yang telah di lakukan LSM HAM terhadap semua ini?
Mengapa jika terjadi kemerosotan moral  seperti yang sekarang tengah terjadi ini, lembaga-lembaga sosial masyarakat atau lsm-lsm tentang HAM itu, mereka juga tidak memiliki solusi yang bisa mereka praktekan sebagaimana mereka mempraktekan pembelaan terhadap anak anak yang di sinyalir terkena pelanggaran  HAM .? mengapa?
Mengapa LSM hanya menegakan HAM tapi tidak berani melakukan dan menegakkan  KAM (Kewajiban Asasi Manusia).mengapa?

Penulis adalah seorang pendidikdi salah satu smk di Gresik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar