Selasa, 20 Februari 2018

BIJAK DALAM MENSIKAPI PERBEDAAN ANTAR SAUDARA

UTS_GANJIL__KELAS_X_SEJARAH_20.html Hal pertama yang akan kita bahas adalah apa itu bijak apa itu
sikap apa itu perbedaan dan apa itu saudara menurut berbagai sumber.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bijak mengandung makna selalu menggunakan akal Budinya ( pengalaman dan pengetauanya)

 Secara umum, pengertian sikap (attitude) adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya.

perbedaan 1 beda; selisih: perpecahan terjadi karena - paham; 2 perihal yang berbeda; perihal yang membuat berbeda:

Saudara. (persaudaraan)

 Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Sesungguhnya kaum mukminin itu adalah bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لا تحاسدوا ولا تَناجَشُوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ,وكونوا عباد الله إخواناً. اَلْمُسْلِمُ أَخُو المسلمِ: لا يَظْلِمُهُ ولا يَخْذُلُهُ ولا يَكْذِبُهُ ولا يَحْقِرُهُ. اَلتَّقْوَى هَهُنا – يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبِ امْرِيءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخاهُ الْمُسْلِمَ. كُلُّ الْمسلمِ عَلَى المسلمِ حَرامٌ: دَمُهُ وَمالُهُ وعِرْضُهُ

“Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya 3 kali-. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.” (HR. Muslim no. 2564).

Permasalahan 

Ketika kita paham bahwa,antar umat Islam adalah saudara (sedulur) maka seharusnya kita saling memahami (paham) terhadap sifat dan prilaku saudara kita terutama karackter  dan sifat kelompok saudara kita.
Tapi dari sini tumbuh pertanyaan tapi kenapa mereka berbeda? kenapa mereka tidak jadi satu ?

Allah  berfirman-

وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ -٤٨-

“Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”(Al-Ma’idah 48).

Tidak bersatunya umat dalam pemahaman syareat dalam Islam, bukanlah sebuat bencana sebab jika perbedaan itu bisa di olah maka akan menjadi amunisi dasyat , bagi perkembangan umat ini.
mengapa kita berbeda?
karena 1. kita ini orang awam, orang awam bisa berarti orang biasa yang tidak khusus (khawas) yaitu qallada, yuqalidu, taqlidan, yang berarti mengulangi, meniru dan mengikuti.
 kalau kita harus mengikuti misalnya siapa yang harus kita ikuti? rasul ya tentu, tapi karena kita awam maka ada maszab yang harus kita ikuti . karena kita belum layak sbg mujtahid.
karena maszab itu bermacam maam dan yang banyak di kenal ada 4 maszab maka 4 maszab inipun memungkinkan peluang perbedaan.
Maszab A kacamata berwarna kuning, Maszab B kacamata  berwarna Merah. Maszab C kacamata berwarna Hijau dan Maszab D kacamata berwarna Putith.

Kalau kita memandang Maszab Lain dengan menggunakan kaca mata maszab kita saja tanpa memahami maszab saudara kita , di situlah akan muncul perbedaan.

apalagi kalau kita menilai orang lain dengan menggunakan maszab saudara lain yang kita sendiri juga tidak mengerti secara mendalam, maka disitu akan muncul benih subur permusuhan.

https://www.4shared.com/office/Vh-azyLrca/UTS_GANJIL__KELAS_X_SEJARAH_20.html

SEBAIKNYA

Jika melihat ketidaksamaan dalam amal syareat yang sedang kita lakukan dengan yang di lakukan saudara kita,maka langkah kita adalah:
  1. Tumbuhkan baik sangka
  2. Lihatlah amalan itu dari sudut kacamata maszab yang anda tidak suka
  3. Jika telah anda temukan memang ada dasar dalam pelaksanaan yang sedang anda persoalkan itu maka ,terimalah dan jadikan diri kita paham( mau memahami)
  4. Jika menurut pengamatan anda di maszab empat itu tidak ada maka yang anda lakukan adalah doakan mereka mendapat hidayah dan ajari atau ajak mereka kepada sebuah taklim atau beberapa taklim yang mengajarkan hal tersebut.
  5. tapi sekali lagi bahwa taklim taklim itu ada kemungkinan hanya mengajarkan satu model maszab saja.
RUJUKAN.
www.pengertianahli.com › Psikologi
alquranul kariim
hadist Nabi
Kamus besar bahasa Indonesia,online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar