Selasa, 13 Februari 2018

BENARKAH RADEN PATAH DURHAKA KEPADA AYAHANDANYA SENDIRI ? .



Munculnya kesultanan Islam atau kerajaan Islam di Demak


Berbicara tentang kesultanan Islam Demak,dalam tulisan Ini tidak akan dibatasi
  hanya sebatas sebagai Kesultanan Islam pertama di Jawa. Hal ini karena di pesisir timur pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Lumajang  dengan rajanya  Aria Wiraraja atau Banyak Wide adalah nama seorang tokoh pemimpin pada abad ke-13 M di   jawa.

Dalam sejarah, ia dikenal sebagai pengatur siasat kejatuhan   kerajaan singhasari, kematian kerta negara, serta bangkitnya Raden wijaya dalam usaha penaklukan Kediri tahun 1293 dan pendirian  kerajaaan Majapahit.(Wiki Pedia.org)
Kerajaan yang di pimpin Aria Wiraraja ini di kenal dengan kerajaan TIGANG JURU.
Maka jika di bandingkan dengan kerajaan demak yang kisaran tahun 1490an - 1518 dan Raden Patah sebagai rajanya,maka amat sangat jauh.
 
Asal usul dan Nasab Raden Patah

Historiografi Jawa menuturkan bahwa Raden Patah adalah putra Prabu Brawijaya V,yakni
Raja Majapahit terakhir. Tentang siapa Prabu Brawijaya yang menjadi Ayahanda Raden Fatah terjadi perbedaan pendapat. Sebagian menyatakan Prabu kertawijaya adalah Prabhu Brawijaya V. Tapi menurut babad tanah Jawi, Brawijaya V adalah Bhre Kerta Bhumi. yang menjadi raja kisaran tahun 1478

Jika yang di maksud Raja Brawijaya itu adalah Sri Kertawijaya sebagaimana yang di tulis dalam Pararaton, maka sri Kertawijaya memiliki sejumlah Putra yang beragama Islam seperti Arya Damar Adipati Palembang, Raden Arak Kali, Batoro katong Adipati Ponorogo, Arya lembu Peteng Adipati pamadegan, Arya Menak koncar Adipati di Lumajang, Raden Patah Adipati Demak, Raden Bondan Kejawen Kyai Ageng Tarub 2, Raden Dhandhum Wangsaprana gelar syekh Belabelu.
Namun jika yang di maksud Prabu Brawijaya V adalah Bhre Kertabumi  sebagaimana yang muncul dalam Serat Pararaton maka nama Bhre Kertabhumi tidak pernah muncul dalam prasasti. Karenanya sebagian banyak ahli sejarah belum terang benderang mengidentifikasi siapa satu tokoh populer Majapahit ini.
Jika mencermati nama nama keraton yang pernah bertumbuh di Majapahit seperti Wirabhumi, Kahuripan, Pamotan, dan lainnya, nama Kertabhumi seharusnya bermakna keraton. Kertabhumi merupakan nama keraton bawahan Majapahit, bukan nama asli seorang tokoh. Bhre Kertabhumi adalah Paduka Bhattara yang berkuasa di keraton Kertabhumi.
Bhre kertabumi ini adalah anak bungsu Bhre Pamotan Kusuma atau yang terkenal dengan nama Prabhu Sri Rajasa Wardana


Kisahnya di mulai dari
Setelah Perang Paregreg selesai yaitu perang suksesi perebutan tahta, perang antara Banyuwangi dengan Mojopahit ( Bhre Wirabhumi dan saudara iparnya Prabhu Wikramawardana penguasa dan Raja Majapahit saat itu) 1401 Masehi . yang di menangkan oleh Prabu Wikramawardana. karena Bhre wirabumi berhasil di bunuh dan di penggal lehernya oleh salah satu punggawa kerajaan .

Setelah Prabhu Wikramawardana Mangkat Kekuasaan Majapahit jatuh pada Rani suhita yaitu putri dari Prabu wikramawardhana sendiri,yang berkuasa sejak 1401- 1405. kekuasaan Rani Suhita berakhir sampai wafatnya yaitu tahun 1447 masehi. Karena Ratu Rani Suhita tidak memiliki keturunan,sebagai penerus tahtahnya,  maka, kedudukan raja Majapahit di digantikan oleh adik laki-lakinya yang bernama Dyah Kertawijaya atau Sri Prabu Kertawijaya dengan gelar Abhiseka Sri Prabu kertawijaya parakramawardhana.
Dalam Babad Tanah Jawi, Sri Prabu Kertawijaya familier disebut dengan sebutan  Raden Alif yang ketika menjadi Raja Majapahit memiliki nama lain Prabu Brawijaya V. Penyebutan Brawijaya V dalam babad tanah jawi ini dapat di pahami dan di maklumi, mengingat Sri Prabu Kertawijaya dalam urutan pemerintahan yang sah di Majapahit menempati urutan raja laki laki ke V, yaitu sejak
  1. Sri Prabu Kertarajasa jayawardana, 
  2. Sri Prabu Jaya Negara,
  3. Sri Prabu Rajasa Negara, 
  4. SriPrabu WikramaWarddana Dan 
  5. Sri Prabu Kertawijaya
Sri Prabu Kertawijaya atau Prabu Brawijaya V menurunkan Putra atau memiliki putra putri  diantara salah satunya  adalah Raden Patah Sultan Demak .Beliau berkuasa di Majapahit mulai tahun 1447 sampai 1451 Masehi ( 1369 -1373 tahun Saka)
Pada tahun 1373 Saka atau 1451 Masehi Sri Prabu kertawijaya mangkat dan menurut pararaton jenazah beliau  didharmakan dikertawijayapura, sebuah makam tua di samping makam Putri campa darawati istri Sri Prabu kertawijaya yang terletak di Trowulan Mojokerto.(Agus sunyoto atlas Wali songo) .

Sepeninggal Sri Prabu kertawijaya atau Prabu Brawijaya V,  kekuasaan Majapahit menjadi rebutan orang orang di luar jalur resmi keturunan raja. dan kemudian kerajaan Majapahit di pegang oleh Dyah Wijaya Kumara, bhre Pamotan yang saat itu berada di Dhoho Kediri. Dinobatkan menjadi Raja  di keling i kahuripan.Bhre Pamotan adalah menantu Sri kertawijaya.
di tengah konflik perebutan kekuasaan dengan Putra Putra Sri prabu Kertajaya, kekuasaan Bhre Pamotan hanya berlangsung dua tahun ,
Bhre pamotan di kisahkan hilang ingatan dan melompat ke samodra saat di hibur di atas perahu.akhirnya ia meninggal dunia.
Menurut pararaton sepeninggal bhre Pamotan atau Sri Rajasawardana. Selama 3 rahun yaitu tahun 1453- 1456 Masehi.(Telung tahun tan hana prabhu.) tidak ada raja yang berkuasa di Mojopahit.
Sepeninggal Bhre pamottan/Sri Rajasawarddana.ini, tahtah Majapahit di kuasai  Bhre Wengker.

Menurut pararaton bhre Wengker adalah putra Sri Prabu kertawijaya dan berkuasa selama 10 tahun. Sehingga kebijakannya hampir keseluruhan mengikuti ayahandanya yaitu memberikan peluang kepada kerabat kerabat muslimnya untuk menjabat di kerajaan nya.
Di antara kebijakan itu adalah mengangkat Raden Patah yang merupakan saudaranya itu menjadi pejabat pecat tanda di Bintara bawahan Adipati Demak lembu sora.
Akibat dari kebijakan yang memberikan kesempatan kepada kerabat kerabat yang ber agama muslim untuk menjadi pejabat di kerajaannya, maka hal ini membuat kebencian dari keturunan bhre pamottan.
kebencian dari keturunan bhre pamottan itu di wujudkan dengan adanya pemberontakan besar yang di pimpin oleh Bre Kertabhumi .
Dengan munculnya pemberontakan besar yang di pimpin oleh Bre Kertabhumi yang merupakan Putra dari Bre Pamottan itu, pada tahun 1390 Saka/ 1468 Masehi,telah mengakibatkan sri prabu singha wirakramawardanna  (putra Bhre Wengker) lari dari ibu kota mojopahit ke daha Kediri, sampai beliau mangkat ( meninggal) 1474 M.
Pada tahun 1474 masehi Kertabumi mengangkat diri sebagai Maha Raja Majapahit dan mengaku  satu-satunya, tetapi tindakan Kertabumi ini ditentang oleh keturunan Prabu Kertawijaya dan para Adipati pesisir utara yang beragama  muslim, yang waku itu keberadaan para Adipati muslim ini diangkat oleh Sri Prabhu Wengker atau Hyang Purwawisesa dan Sri Prabu Singha Wirakramawardanna.

Perlu di ketaui pada saat itu (1474) di Majapahit terdapat dua raja  walaupun Kertabumi mengaku satu satunya raja yang ada. siapa raja raja itu?yaitu :
  1.        Bhre Kertabhumi yang berkuasa di wilwatika dan yang 
  2. .  Dyah Ranawijaya yang bergelar Girindrawardana putra dari sri prabu singha wirakramawardanna  .
Bhre Kertabumi hanya berkuasa selama 4 tahun sampai tahun 1478 M. Karena Dyah Ranawijaya memberontak  dengan mengusung pasukan besar melawan Bhre Kertbumi ( Yudda lawaning Majapahit ) dan mengalahkan kerta bumi.
Dalam peristiwa Serangan itu, pararaton menyatakan bhre kertabumi yang masih terhitung Paman dari  Dyahranawijaya  terbunuh, di Kedaton pada tahun Saka 1.400 ( pamunsu bhre kerta bumi kapernah paman bhre prabu sang moktaring kedaton i saka surya nora yuganing wong)
Pararaton ini sejalan dengan sumber dari serat Kanda yang menyebut peristiwa kehancuran ibukota Majapahit akibat serbuan girindrawardhana itu terjadi pada tahun Saka 1400 (1478 M.) yang ditulis dalam Candra sengkala sirna ilang kertaning bumi. (Runtuhnya kerajaan MAJAPAHIT)
Jadi bukan serbuan Demak dan Raden Patah sebagimana yg di muat dalam babad tanah jawi, berita cina maupun dokumen klenteng sampokong semarang. Sebab hancurnya majapahit terjadi pada bhre kertabumi 1400 saka atau 1478 masehi.atas serbuan dari Dyah Ranawijaya yang bergelar Girindrawardana putra dari sri prabu singha wirakramawardanna.

Sementara Sri kertawijaya yang merupakan ayah Raden Patah mangkat tahun 1451 Masehi.
Sangat jauh jika di runut secara waktu.
Sehingga berita cina dokumen sompokong klenteng semarang  maupun berita babad tanah jawi tentang kerajaan Islam pertama di jawa, ayah raden patah dan serangan raden patah yg di sinyalir sbg anak durhaka yg menyerang ayahnya sendiri brawijaya V sangat perlu di kaji ulang.

Penetapan terhadap Bhre Kertabumi (yang menurut babad tanah jawi dan Serat kandaning ringgit wacucal ini, kerta bumi adalah Brawijaya V atau ayah Raden patah)sangatlah bertentangan dengan apa yang di tulis pada serat Pararaton, dan ini adalah upaya "pembunuhan" kharakter terhadap penyebaran Islam yang damai dan Rahmatan lilalami pada awal awal Islam di Pulau Jawa atau Nuswantara.. dengan cara mendiskreditkan nama pemimpin Islam Raden patah Sebagai anak "Durhaka" Yang memusuhi ayahanda nya sendiri yangkebetulan belum masuk Islam.

Ini adalah sebuah pembunuhan karakter yang sangat terstruktur.
Rujukan
1. Atlas Wali Songo,Sunyoto Agus.
2. Wiki Pedia.org
3. https://sclm17.blogspot.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar