Sabtu, 09 Januari 2021

X SMTR 2 ilmu 2 SKI KETIKA NABI WAFAT DAN SIAPA PENGGANTINYA 2021 JANUARI

 KETIKA NABI WAFAT



Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat kaum muslimin dihadapkan pada suatu masalah yang berat karena ada tiga hal

Nabi belum Meninggalkan pesan apa-apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pemimpin umat

Suasana wafatnya Rasul menjadikan umat Islam dalam kebingungan yang

Umat tidak siap kehilangan beliau baik sebagai pemimpin sahabat maupun pembimbing yang mereka cintai

Kekosongan pemimpin itu kaum Anshar ingin mengangkat dan membaiat Saad Bin ubadah namun dari kelompok Umar Abu Bakar dan Abu Ubaidah menolaknya alasannya adalah kepemimpinan khalifah sebaiknya di diserahkan kepada kaum Muhajirin karena merekalah yang lebih dulu memeluk Islam


A.   Khalifah Abu Bakar ash-Shidiq 

 

Abu Bakar dilahirkan dua tahun setelah Tahun Gajah yang bertepatan dengan tahun kelahiran Rasulullah Saw. nama asli Abu Bakar adalah Abdullah, dan diberi julukan Abu Bakar (Bakr adalah nama unta yang masih muda). Nama lengkapnya adalah Abu Bakar bin Abu Quhafah bin Murrah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihr.

 

Pada masa jahiliyah Abu Bakar adalah teman akrab Rasulullah Saw yang selalu bersama-sama mencari Tuhan dan tetap konsisten dengan akhlak mulia. Abu Bakar sering menemani Rasulullah Saw dalam perjalanan dagang ke Negeri Syam, demikian juga ketika seorang pendeta yang menyampaikan tanda-tanda kenabian kepada Abu Thalib dalam sebuah perjalanan dagang ke Negeri Syam, Abu Bakar turut serta dalam rombongan tersebut.

 

Saat dewasa, Abu Bakar menjadi penduduk Quraisy yang sangat banyak pengetahuannya, khususnya tentang sejarah dan peninggalan masa lalu. Dia pun menjadi saudagar yang kaya raya, berakhlak mulia, dan selalu menepati janji. Abu Bakar dikenal sebagai orang yang cerdas, bijaksana dan lemah lembut. Sejak

 

 

Memasuki usia baligh beliau tidak pernah menyembah berhala, Abu Bakar sangat menyadari betapa batil dan semrawutnya kehidupan beragama di Makkah kala itu.

 

Dalam jiwanya terdapat keberanian bagai singa yang dapat menggoncang orang yang berusaha menggoyangkan keimanannya. Ketika Rasulullah Saw dimuliakan dengan kerasulannya, Abu Bakar menjadi Assabiqunal Awwalun (Orang yang awal awal memeluk seruan Rasulullah Agama islamtanpa keragu-raguan sedikitpun dalam hatinya, sampai-sampai Rasulullah Saw berkata “Tidaklah aku mengajak seseorang memeluk Islam melainkan dirinya dihinggapi keragu-raguan, berbeda halnya dengan Abu Bakar”.

 

Ketika Rasulullah Saw diisrakan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, orang-orang mempertanyakan kebenaran peristiwa itu, bahkan banyak diantara mereka yang mendustakan Muhammad, tapi tidak demikian dengan Abu Bakar, beliaulah orang yang pertama mempercayai peristiwa itu dan mengimaninya hingga beliau diberi gelar Ash-Shidiq.

 

Dalam peristiwa hijrah ke Madinah, Abu Bakar mendapat kehormatan menemani Rasulullah Saw dan menjadi salah seorang yang berada dalam gua. Dalam sejarah peperangan membela Islam, Abu Bakar selalu ikut serta, tidak ada satu

 

pertempuranpun yang tidak diikutinya. Abu Bakar menjadi pemegang ar-rayah (bendera Kenabian ) dalam perang Tabuk. Abu Bakar diperintahkan oleh Rasulullah Saw untuk memimpin rombongan haji pada tahun kesembilan hijriyah. Ketika Rasulullah Saw sakit, Abu Bakar diperintahkan oleh beliau menggantikannya menjadi imam sholat

 

2. Pengangkatan Abu Bakar as-Shiddiq

 

Tatkala tersiar kabar tentang meninggalnya Rasulullah Saw, kaum muslimin diliputi kebimbangan tentang siapa pengganti pemimpin mereka. Banyak diantara mereka yang tidak mempercayai berita tersebut dan menganggap bahwa Rasulullah Saw belum meninggal. Dalam keadaan seperti ini Abu Bakar berseru kepada seluruh kaum muslimin dengan pidatonya: “Wahai sekalian manusia, barangsiapa yang menyembah kepada Muhammad, maka Muhammad telah meninggal dunia. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka Allah tidak pernah akan mati selamanya”

 

Abu Bakar kemudian membaca kan firman Allah Q.S. Ali Imran ayat 144:

 

 

Apakah   jika   dia   wafat   atau   dibunuh   kamu   berbalik    ke   belakang   (murtad)?

 Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun.

 Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran 3: 144)

 

Demi mendengar pidato Abu Bakar tersebut, kaum muslimin menyadari bahwa Rasulullah Saw benar telah meninggalkan mereka, dan jika bukan karena kebesaran jiwa Abu Bakar, mungkin kaum muslimin tidak bisa menerima kenyataan tersebut.

 

Kebimbangan selanjutnya adalah tentang siapakah sosok yang dapat menggantikan kepemimpinan Rasulullah Saw. Saat itu, kaum Anshar terbagi menjadi dua golongan besar, Aus dan Khazraj. Mereka berkumpul di Saqifah Bani Saidah (sebuah Balai Irung atau tempat pertemuan) bermaksud memilih pengganti Rasulullah Saw dari kalangan mereka dengan menunjuk Saad bin Ubadah. Kaum Anshar merasa berhak atas jabatan itu karena merekalah yang menolong kaum muslimin ketika hijrah ke Madinah.

 

Pertemuan di Saqifah Bani Saidah tersebut didengar oleh kaum Muhajirin.

 

Maka Abu Bakar, Umar diikuti sahabat yang lainnya menuju Saqifah Bani Saidah.

 

Muhajirin dan Anshar merasa berhak atas kepemimpinan itu, maka Abu Bakar berkata: “Baik kami dari golongan Muhajirin maupun kalian golongan Ansor merupakan saudara satu agama yang senantiasa menyeru kepada kebaikan melawan kebatilan. Jika kalian menyebutkan tentang kebaikan-kebaikan yang telah kalian lakukan, memang begitulah kenyataannya

 

Saat itu Abu Bakar bermaksud mempersilahkan kepada kaum Muhajirin dan Anshar untuk memilih diantara Umar bin Khathab dan Abu Ubadah menjadi pemimpin mereka, namun Umar bin Khathab berkata “Bukalah tanganmu Wahai Abu Bakar, bukankah Rasulullah Saw telah menyuruhmu menjadi imam sholat bagi kaum muslimin? Jika Rasulullah Saw sudah percaya kepadamu mengenai soal agama, maka kami akan mempercayai engkau untuk urusan keduniaan, kami serahkan urusan kepemimpinan ini kepada engkau, engkaulah orang kedua yang berada dalam gua waktu itu, dan engkaulah orang yang paling dicintai Rasulullah Saw daripada kami.

 

Kemudian Umar membai’at Abu Bakar diikuti kaum muslimin. Dengan demikian, selesai dan sempurnalah pemba’iatan Abu Bakar, karena mayoritas kaum muslimin membai’atnya, dimana para sahabat terkemuka saat itu berada di Madinah, kecuali Ali bin Abi Thalib yang sedang mengurus jenazah Rasulullah Saw.

 

 

Masa kepemimpin Abu Bakar yang sangat singkat yaitu 2 tahun 3 bulan 10 hari digunakan untuk menata kembali aqidah kaum muslim setelah tergoncang dengan kepergian Rasulullah Saw. Abu Bakar wafat pada 21 Jumadil Akhir tahun 13 H/ 22 Agustus 634 M. setelah menderita sakit selama kurang lebih 15 hari lamanya. kemudian beliau dimakamkan di kamar Aisyah, disamping makam Rasulullah Saw.

 

3. Substansi dan Strategi Dakwah Abu Bakar as-Shiddiq

 

Masa kepemimpinan Abu Bakar yang singkat banyak dihabiskan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat wafatnya Rasulullah Saw. Berbagai hal yang dilakukan Abu Bakar dalam kepemimpinannya tidak lain adalah ingin mewujudkan stabilitas dan membangun kembali masyarakat Muslim yang bersatu. Beberapa strategi dilakukan Abu Bakar antara lain:

 

a.         Peristiwa Riddah

 

Meninggalnya Rasulullah Saw banyak menimbulkan gejolak dikalangan umat Islam, salah satunya adalah kaum murtad. Mereka menyatakan keluar dari Islam, ada juga yang masih beriman dan menjalankan sholat tetapi tidak mau menunaikan zakat karena beranggapan bahwa meninggalnya Rasulullah Saw

berarti menggugurkan kewajiban mereka untuk menunaikan zakat. Karena itu mereka menentang Abu Bakar.

 

Karena sikap keras kepala dan penentangan yang dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut perang Riddah (perang melawan keumurtadan. Khalid bin Walid adalah jendral yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.

 

Masa pemerintahan Abu Bakar hampir sama dengan pada masa Rasulullah Saw, bersifat sentral, kekuasaan legislative, ekskutif, dan yudikatif terpusat ditangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti halnya Rasulullah Saw, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk bermusyawarah.

 

b.    Kodifikasi al-Qur’an

 

Munculnya perang Riddah menimbulkan banyak korban termasuk para penghafal al-Qur’an. Kenyataan ini sangat menghawatirkan dan merugikan. Oleh karena itu Umar bin Khathab mengusulkan kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan tulisan-tulisan al-Qur’an menjadi satu buku.

Khalifah    kemudian    menunjuk     Zaid     bin    Sabit     untuk     memimpin

pengumpulan ayat-ayat al-Qur’an tersebut. Zaid bin Sabit ditunjuk karena ia adalah sosok pemuda 

yang cerdas dan berpengalaman mencatat ayat-ayat al-Qur’an. Proses kodifikasi ini berlangsung 

hingga masa pemerintahan khalifah ketiga Usman bin Affan.

 

c.         Perluasan Wilayah

 

Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, Abu Bakar berkonsentrasi merealisasikan cita-cita Rasulullah Saw mengirimkan ekspedisi ke perbatasan Syiria dibawah pimpinan Usamah. Selain itu Abu Bakar menugaskan empat orang panglima yang berkonsentrasi mempersiapkan ekspedisi militer ke Syam. Beliau mengirimkan lima devisi pasukan dengan tugas sebagai berikut:

 

1.    Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah

 

2.    Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus

                   3.    Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania

                   4.    Amr bin Ash dikirim ke Palestina

 5.    Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan.


 B.   Khalifah Umar bin Khathab
 

1. Mengenal Umar bin Khathab

 

Umar bin Khathab lahir 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah Saw. Nama lengkapnya Umar bin Khathab bin Nufail bin Adi bin Kaab bin Luay. Umar menghabiskan separuh dari perjalanan hidupnya pada masa jahiliyah. Ia tumbuh pada masa itu, sebagaimana anak-anak Quraisy lainnya. Ia mengungguli anak-anak Quraisy lainnya karena ia termasuk orang yang mau belajar dan pandai baca tulis. Sejak kecil ia tumbuh dan berkembang dalam kehidupan yang keras.

 

Sebelum masuk Islam Umar sudah terbiasa menyelesaikan berbagai sengketa yang terjadi di kalangan bangsa Arab. Umar terkenal sebagai orang yang bijaksana, bicaranya fasih, penyantun, argumentasinya kokoh dan gigih mempertahankan segala sesuatu yang sudah menjadi tradisi suku Quraisy berupa ritual peribadatan dan sistem sosial.

 

Beliau dididik menjadi sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling. Ketika Rasulullah Saw diangkat menjadi Nabi, Umar berusia 27 tahun. Pada awalnya dia tidak mau menerima kebenaran Risalah ini, hingga ia memusuhi Islam sampai banyak kaum

 

muslim menderita akibat ulahnya.

 

Ketika terjadi peristiwa hijrah ke Habasyah, Umar melihat kaum muslim sangat memegang teguh keyakinannya, dan begitu siap menanggung beban penderitaaan karenanya, bahkan kalaupun harus berpisah dengan tanah kelahirannya. Semua itu mendorong dirinya untuk membuka hati mendengar seruan dakwah Islam.

 

Terdapat banyak pendapat tentang bagaimana Umar bin Khathab masuk Islam, semua itu tidak lepas dari doa Rasulullah Saw. “Ya Allah, mulaikanlah Islam dengan orang yang paling Engkau cintai dari kedua orang ini, dengan Abu Jahl bin Hisyam atau dengan Umar bin al-Khathab” (HR.at-Tirmidzi). Doa Rasulullah Saw inilah yang menjadi faktor utama Umar masuk Islam.

 

Keislaman Umar bin Khathab membuat Islam semakin kuat, dakwah Rasulullah Saw yang semula dilakukan dengan sembunyi-sembunyi lambat laun dilakukan dengan terang-terangan. Rasulullah Saw melihat telah tiba saatnya untuk berdakwah secara terang-terangan.

 

Dakwah Islam telah kuat dan dapat membela dirinya sendiri. Beliau keluar dari Darul Arqam bersama kaum muslimin dengan membentuk dua barisan. Satu

 

barisan dipimpin oleh Umar bin Khathab dan satu barisan lagi dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib

 

Tatkala orang-orang Quraisy melihat Umar dan Hamzah memimpin barisan kaum muslimin, mereka terlihat sangat bersedih dan terpukul, kesedihan yang belum pernah dialami oleh kaum kafir Quraisy, saat itulah Rasulullah memberikan gelar Al-Faruq (pembeda antara yang haq dan yang bathil).

 

Ketika ada perintah hijrah ke Yasrib, kaum muslim melakukan perjalanan secara diam-diam karena takut mendapat serangan, Umar bin Khathab menyatakan dengan terang-terangan bahwa dia akan berhijrah, seraya berkata “barangsiapa yang menginginkan ibunya kehilangan anaknya, temuilah aku dibalik lembah ini”. Umar pun berangkat hijrah tanpa ada yang membuntuti. Umar pun tiba di Madinah dan menjadi pembantu setia Rasulullah Saw.

 

2. Pengangkatan Umar bin Khathab

 

Ketika Abu Bakar menderita sakit dan merasa sakitnya semakin parah, beliau mengumpulkan beberapa orang pemuka sahabat. Di hadapan mereka Abu Bakar mengatakan, “kalian telah melihat keadaanku seperti ini, aku kira sakit yang aku

derita kali ini akan mengantarkanku kepada ajalku. Karenaanya, hendaklah kalian

 

 

memilih orang-orang yang paling kalian cintai untuk menjadi pemimpin kalian. Bila kalian memilihnya selagi aku masih hidup, maka yang demikian itu lebih baik agar kalian tidak berselisih sepeninggalku”.

 

Inilah yang disebut sebagai wilayatul ‘ahdi. Manusia senantiasa merasa bahwa diri mereka mampu menjadi khalifah dan lebih berhak untuk itu, karena itu, jika orang-orang dibiarkan begitu saja tanpa ada pesan atau wasiat pengangkatan seseorang menjadi khalifah, maka kesatuan dan persatuan yang telah terwujud bisa terancam berserakan.

 

Para sahabat bermusyawarah, namun tidak ada satu orang sahabatpun yang bersedia dipilih dan pada akhirnya mengembalikan sepenuhnya kepada Abu Bakar. Dalam hal ini kemudian Abu Bakar memanggil sahabatnya, Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan serta beberapa sahabat yang lain untuk dimintai pendapat tentang sosok Umar bin Khathab. Merekapun sependapat bahwa Umar bin Khathab adalah orang yang tepat untuk menjadi khalifah selanjutnya.

 

Ketika pendapat sudah bulat, Abu Bakar memanggil Usman bin Affan dan mendiktekkan wasiat kepadanya: “BismilLahirrahmanirrahim. Inilah pesan Abu Bakar bin Abu Quhafah kepada kaum muslim. Amma Ba’du; sesungguhnya aku telahmenunjuk Umar bin Khathab sebagai penggantiku yang akan memimpin kalian. Maka hendaklah kalian mendengar dan mematuhi dia. Hendaklah kalian berbuat kebajikan. Bila dia berlaku adil, maka itulah dugaan dan batas pengetahuanku mengenai dia. Bila dia bertindak aniaya, maka setiap orang akan memperoleh balasan dari dosa yang telah diperbuatnya. Aku hanya menghendaki kebaikan dan aku tidak mengetahui perkara yang ghaib”.

 

Sesungguhnya aku telah menunjuk Umar bin Khathab untuk memimpin kalian, maka dengar dan taatilah, kaum muslimin menjawab, “Kami mendengar dan kami Taat”.

 

Umar mulai memegang tampuk ke-Khalifahan pada hari selasa 22 Jumadil Tsani tahun 13 H, bertepatan dengan 13 Agustus tahun 634 M. Umar bin Khaathab wafat 3 Dzulhijjah tahun 23 H, dengan masa kepemimpinan 10 tahun 6 bulan 10 hari.

 

3. Substansi dan Strategi Dakwah Umar bin Khathab

 

Pada masa pemerintahan Umar bin Khathab gelombang ekspansi semakin meningkat. Setelah Damaskus berhasil dikuasai, setahun kemudian Syiria jatuh dalam kekuasaan Islam. Dengan menggunakan Syiria sebagai basis pertahanan, ekspansi berhasil diteruskan hingga ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Iraq dibawah pimpinan Saad binAbiWaqash.Dengandemikian pada masa kepemimpinan Umar bin Khathab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia,Palestina, Syiria,sebagian besar wilayah Persia dan Mesir. Selain perluasan wilayah, Umar bin Khathab melakukan beberapa strategi kepemimpinannya dengan beberapa hal berikut:

 

a.      Mengatur Administrasi Negara

 

Dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang di Persia, Umar bin Khathab mengatur pemerintahan menjadi delapan propinsi; Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir

 

b.      Mengeluarkan Undang-undang

 

Pada masa Umar mulai ditertibkannya undang-undang dengan mengadakan kebijakan peraturan perundangan mengenai ketertiban pasar, ukuran dalam jual beli dan mengatur kebersihan jalan pasar.

 

c.       Membentuk Departeman

 

Beberapa departemen yang didirikan untuk menyokong roda pemerintahan adalah; jawatan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, penertiban system pembayaran gaji dan pajak tanah, mendirikan pengadilan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan eksekutif, departemen pekerjaan umum dan mendirikan Baitul Mal yang pada masa Umar mulai diterbitkannya mata uang dan juga ditetapkannya tahun hijriyah dengan perhitungan hijrah Rasulullah Saw ke Yasrib sebagai tahun pertama Hijriyah.

 

Pertanyaan ini butuh kecerdasan tersendiri  dalam menjawabnya maka  sy yakin kalian bisa. ( jangan asal menjawaatau pokoknya menjawab ) karena jika kalian punya prinsip seperti itu  saya akan memberi nilai seadanya  yang penting sudah memberi nilai


Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat kaum muslimin dihadapkan pada suatu masalah yang berat karena ada tiga hal 

  1.  Nabi belum Meninggalkan pesan apa-apa dan siapa yang akan mengganti sebagai pemimpin Mereka 
  2.  Suasana wafatnya Rasul menjadikan umat Islam dalam kebingungan yang sangat
  3. Umat tidak siap kehilangan beliau baik sebagai pemimpin sahabat maupun pembimbing yang mereka cintai

Pertanyaannya adalah :

2. Jika kamu hidup di zaman nabi  kira kira model manusia seperti apa yang hendak kamu pilih sebagai pemimpin mu pengganti Nabi?


2. Jika terjadi pilihan presiden  atau bupati sering kali masyarakat terpecah menjadi 2 ada yang membela dan ada yang menolak calon presiden atau bupati
 Mengapa masyarakat gampang dan mudah dipecah seperti itu.... bagaimana pendapatmu
3.Jika calon presiden A memberimu Rp, 50.000 tapi program kemasyarakat bagus (sayang dia pelit dalam memberi saat pemilu)
calon B memberimu Rp.300.000 dengan program yang hanya menguntungkan para cukong dan orang asing (tapi dia dermawan dalam memberi saat pemilu.)

siapa yang akan anda jadikan pemimpin .

mengapa ?



Jawablah di google form 

24 komentar:

  1. Nada deva alfando satua
    X tbsm04
    Absen 07
    JawabanPendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah-Akhlaq, Qur’an-Hadis, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah Swt. (al-asma’ al-husna). Pada materi Aqidah, mempelajari sifat 20 Tuhan (Aqidat al-Awwam) atau mengenalkan sifat-sifat Tuhan yang 99 sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an yang dikenal dengan al-asma’ al-husna perlu diarahkan pada dimensi empirik -- dengan misalnya-- kita menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan itu memiliki sifat Rahman (Maha pengasih), jadi manusia harus optimis dalam menjalani hidup di dunia ini. Sifat Rahman atau kasih sayang Tuhan itu diberikan kepada semua hamba-Nya, tanpa pandang bulu, tanpa diskriminiatif, baik hamba yang mukmin maupun yang tidak, namun Allah Swt. hanya memberikan kasih sayang (Rahim-Nya) di akhirat kelak khusus kepada yang Mukmin saja. Oleh sebab itu, jika di dunia ini orang non-Mukmin belajar kedokteran, maka mereka akan menjadi Dokter. Namun jika orang Mukmin sendiri tidak belajar kedokteran, tetapi belajar ilmu klenik, maka mereka akan menjadi Dukun. Demikian pula, jika orang non-Mukmin bekerja keras mengikuti hukum ekonomi, maka mereka akan menjadi kaya, ini hukum yang berlaku di dunia. Begitu pun sebaliknya, jika orang Mukmin malas-malasan bekerja, maka mereka menjadi miskin. Contoh lain misalnya, Tuhan itu memiliki sifat Ghafur, Maha Pengampun, karena itu kita tidak perlu putus asa, walau sudah berbuat dosa kita bisa minta ampun kepada-Nya, meski begitu kita tidak boleh terus menerus berbuat dosa kemudian minta ampun. Tuhan itu memiliki sifat Wadud (santun), karena itu Dia tidak bakal menerlantarkan kita. Demikian pula dengan sifat Tuhan yang seram-seram, seperti Tuhan itu Maha Perkasa (Jabbar) dan Pendendam (Dzun Tiqam), hal ini agar manusia tidak memperlakukan kewajiban-kewajiban Tuhan semaunya atau seenaknya saja. Sifat-sifat Tuhan yang terkandung dalam al-asma’ al-husna itulah yang seharusnya memberikan dampak psikologis bagi anak-anak kita. Ketika menjelaskan sifat mahamengetahuinya Tuhan (al-‘alim) dan kemahabijaksanaan-Nya (al-hakim) bisa dijelaskan melalui fenomena empirik di sekeliling kita. Misalnya diungkapkan sebuah kisah seorang Musafir yang sedang berteduh di bawah pohon beringin besar lagi rindang yang buahnya kecil-kecil, sementatara itu di hadapannya tumbuh buah semangka besar yang batangnya kecil merambat di tanah. Ketika seorang Musafir itu terbersit di hatinya untuk menganggap kenyataan ini janggal, maka serta merta ia kejatuhan buah beringin itu. Seketika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:VANDRA FABYANSYAH
      X tbsm04
      Absen 30
      JawabanPendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah-Akhlaq, Qur’an-Hadis, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah Swt. (al-asma’ al-husna). Pada materi Aqidah, mempelajari sifat 20 Tuhan (Aqidat al-Awwam) atau mengenalkan sifat-sifat Tuhan yang 99 sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an yang dikenal dengan al-asma’ al-husna perlu diarahkan pada dimensi empirik -- dengan misalnya-- kita menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan itu memiliki sifat Rahman (Maha pengasih), jadi manusia harus optimis dalam menjalani hidup di dunia ini. Sifat Rahman atau kasih sayang Tuhan itu diberikan kepada semua hamba-Nya, tanpa pandang bulu, tanpa diskriminiatif, baik hamba yang mukmin maupun yang tidak, namun Allah Swt. hanya memberikan kasih sayang (Rahim-Nya) di akhirat kelak khusus kepada yang Mukmin saja. Oleh sebab itu, jika di dunia ini orang non-Mukmin belajar kedokteran, maka mereka akan menjadi Dokter. Namun jika orang Mukmin sendiri tidak belajar kedokteran, tetapi belajar ilmu klenik, maka mereka akan menjadi Dukun. Demikian pula, jika orang non-Mukmin bekerja keras mengikuti hukum ekonomi, maka mereka akan menjadi kaya, ini hukum yang berlaku di dunia. Begitu pun sebaliknya, jika orang Mukmin malas-malasan bekerja, maka mereka menjadi miskin. Contoh lain misalnya, Tuhan itu memiliki sifat Ghafur, Maha Pengampun, karena itu kita tidak perlu putus asa, walau sudah berbuat dosa kita bisa minta ampun kepada-Nya, meski begitu kita tidak boleh terus menerus berbuat dosa kemudian minta ampun. Tuhan itu memiliki sifat Wadud (santun), karena itu Dia tidak bakal menerlantarkan kita. Demikian pula dengan sifat Tuhan yang seram-seram, seperti Tuhan itu Maha Perkasa (Jabbar) dan Pendendam (Dzun Tiqam), hal ini agar manusia tidak memperlakukan kewajiban-kewajiban Tuhan semaunya atau seenaknya saja. Sifat-sifat Tuhan yang terkandung dalam al-asma’ al-husna itulah yang seharusnya memberikan dampak psikologis bagi anak-anak kita. Ketika menjelaskan sifat mahamengetahuinya Tuhan (al-‘alim) dan kemahabijaksanaan-Nya (al-hakim) bisa dijelaskan melalui fenomena empirik di sekeliling kita. Misalnya diungkapkan sebuah kisah seorang Musafir yang sedang berteduh di bawah pohon beringin besar lagi rindang yang buahnya kecil-kecil, sementatara itu di hadapannya tumbuh buah semangka besar yang batangnya kecil merambat di tanah. Ketika seorang Musafir itu terbersit di hatinya untuk menganggap kenyataan ini janggal, maka serta merta ia kejatuhan buah beringin itu. Seketika

      Balas

      Hapus
  2. Ridho cahyono putra
    X tbsm 3
    Absen 27
    JawabanPendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah-Akhlaq, Qur’an-Hadis, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah Swt. (al-asma’ al-husna). Pada materi Aqidah, mempelajari sifat 20 Tuhan (Aqidat al-Awwam) atau mengenalkan sifat-sifat Tuhan yang 99 sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an yang dikenal dengan al-asma’ al-husna perlu diarahkan pada dimensi empirik -- dengan misalnya-- kita menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan itu memiliki sifat Rahman (Maha pengasih), jadi manusia harus optimis dalam menjalani hidup di dunia ini. Sifat Rahman atau kasih sayang Tuhan itu diberikan kepada semua hamba-Nya, tanpa pandang bulu, tanpa diskriminiatif, baik hamba yang mukmin maupun yang tidak, namun Allah Swt. hanya memberikan kasih sayang (Rahim-Nya) di akhirat kelak khusus kepada yang Mukmin saja. Oleh sebab itu, jika di dunia ini orang non-Mukmin belajar kedokteran, maka mereka akan menjadi Dokter. Namun jika orang Mukmin sendiri tidak belajar kedokteran, tetapi belajar ilmu klenik, maka mereka akan menjadi Dukun. Demikian pula, jika orang non-Mukmin bekerja keras mengikuti hukum ekonomi, maka mereka akan menjadi kaya, ini hukum yang berlaku di dunia. Begitu pun sebaliknya, jika orang Mukmin malas-malasan bekerja, maka mereka menjadi miskin. Contoh lain misalnya, Tuhan itu memiliki sifat Ghafur, Maha Pengampun, karena itu kita tidak perlu putus asa, walau sudah berbuat dosa kita bisa minta ampun kepada-Nya, meski begitu kita tidak boleh terus menerus berbuat dosa kemudian minta ampun. Tuhan itu memiliki sifat Wadud (santun), karena itu Dia tidak bakal menerlantarkan kita. Demikian pula dengan sifat Tuhan yang seram-seram, seperti Tuhan itu Maha Perkasa (Jabbar) dan Pendendam (Dzun Tiqam), hal ini agar manusia tidak memperlakukan kewajiban-kewajiban Tuhan semaunya atau seenaknya saja. Sifat-sifat Tuhan yang terkandung dalam al-asma’ al-husna itulah yang seharusnya memberikan dampak psikologis bagi anak-anak kita. Ketika menjelaskan sifat mahamengetahuinya Tuhan (al-‘alim) dan kemahabijaksanaan-Nya (al-hakim) bisa dijelaskan melalui fenomena empirik di sekeliling kita. Misalnya diungkapkan sebuah kisah seorang Musafir yang sedang berteduh di bawah pohon beringin besar lagi rindang yang buahnya kecil-kecil, sementatara itu di hadapannya tumbuh buah semangka besar yang batangnya kecil merambat di tanah. Ketika seorang Musafir itu terbersit di hatinya untuk menganggap kenyataan ini janggal, maka serta merta ia kejatuhan buah beringin itu. Seketika

    BalasHapus
  3. Nama : AHMAD WAHYUDIN ZAKARIA
    Kelas : X TBSM 3
    Absen : 6

    1. Baik, jujur, beriman, pengasih, dan penyayang
    2. Karena politik.
    3. Calon presiden A.
    Karena program keterusan.

    BalasHapus
  4. Nama = nurul hidayah
    Kelas = X otkp 1
    No absen = 20


    1. Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera

    3. Calon presiden A karena kedepannya bisa menguntungkan rakyat walaupun hanya memberi uang sendikit

    BalasHapus
  5. Nama = aditiya Rifki Ardiansyah
    Kelas = X Tbsm 2
    No absen = 03


    1. Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera

    3. Calon presiden A karena kedepannya bisa menguntungkan rakyat walaupun hanya memberi uang sendikit

    BalasHapus
  6. ELISYA TRI HAPSARI
    13
    Otkp 2

    1.seperti Umar bin Khattab karena beliau adalah orang yang dididik menjadi sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling.

    2.Karena uang,janji palsu

    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus
  7. ELISYA TRI HAPSARI
    13
    X OTKP 2

    1.seperti Umar bin Khattab karena beliau adalah orang yang dididik menjadi sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling.

    2.Karena uang,janji palsu

    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus
  8. 1. Umar bin Khattab karena beliau pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman beliau juga sosok yang memiliki kemuliaan dan keberanian.
    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera
    3. Saya memilih calon presiden A karena dalam program kemasyarakatan bagus, dan kedepannya bisa menjadi presiden yang adil dan bertanggung jawab. Percuma saja kalau dalam pemilu memberi uang banyak hanya menguntungkan para cukong dan orang asing, tetapi dalam peprogramman masyarakat tidak bagus

    Nama : BELLA VIOLA VERONICA
    No : 04
    Kelas: X OTKP 2

    BalasHapus
  9. Nama :NYEFIN ARI YANTO
    NO:25
    KELAS:XTBSM3

    1. Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera

    3. Calon presiden A karena kedepannya bisa menguntungkan rakyat walaupun hanya memberi uang sendikit

    BalasHapus
  10. Nama : Reno Yulio Hidayatulloh
    Absen:26
    Kelas:x TBSM 3

    1.seperti Umar bin Khattab karena memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran
    2.Karena uang
    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus
  11. seperti Umar bin Khattab karena memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran
    2.Karena uang
    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus

  12. Unknown10 Januari 2021 21.57
    1. Umar bin Khattab karena beliau pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman beliau juga sosok yang memiliki kemuliaan dan keberanian.
    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera
    3. Saya memilih calon presiden A karena dalam program kemasyarakatan bagus, dan kedepannya bisa menjadi presiden yang adil dan bertanggung jawab. Percuma saja kalau dalam pemilu memberi uang banyak hanya menguntungkan para cukong dan orang asing, tetapi dalam peprogramman masyarakat tidak bagus

    Nama : MAULIDATUZSOLICHA
    No : 21
    Kelas: X OTKP 2

    BalasHapus
  13. Nama = Muhammad Ainur Afandi
    Kelas = X TBSM 2
    Absen = 21

    1. Seperti Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera

    3. Calon presiden A karena kedepannya bisa menguntungkan rakyat, yang mempunyai program kemasyarakatan yg bagus walaupun hanya memberi uang sedikit/ pelit

    BalasHapus
  14. Nama : Anggi Widya Mustika
    Kelas : X OTKP 2
    No.absen : 01


    1. Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    2. Kebanyakan adanya uang masyarakat bisa memecahkan dan banyaknya janji janji dari calon presiden atau pun calon bupati dimana mereka berjanji akan membuat masyarakat memiliki hidup yang sejahtera

    3. Calon presiden A karena kedepannya bisa menguntungkan rakyat walaupun hanya memberi uang sendikit

    BalasHapus
  15. NAMA:AMANDA BELLA PUTRI DWI SARJANA
    KELAS:X OTKP 1
    NO ABSEN:03
    1.Umar bin Khattab karena beliau pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman beliau juga sosok yang memiliki kemuliaan dan keberanian.
    2.karena adanya penyogokan uang ,dan konspirasi
    3.calon A Karena bisa membangun negara yang baik,jujurdan bisa menguntungkan masyarakat merski uang nya sedikit

    BalasHapus
  16. Nama:Nafila Nindi Sari
    Kelas:X Otkp 1
    No.absn:17
    Jawaban:
    seperti Umar bin Khattab karena memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran
    2.Karena uang
    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus
  17. Bernica oktaviani wibowo
    05
    X OTKP2

    1.seperti Umar bin Khattab karena memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran
    2.Karena uang
    3.calon presiden A karena adil dalam segala hal meskipun pelit dalam pemilu

    BalasHapus
  18. Vemas yoga saputra efendy
    33
    X Tbsm 3

    1.Umar bin Khattab karena beliau pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman beliau juga sosok yang memiliki kemuliaan dan keberanian.
    2.karena adanya penyogokan uang ,dan konspirasi
    3.calon A Karena bisa membangun negara yang baik,jujurdan bisa menguntungkan masyarakat merski uang nya sedikit

    BalasHapus
  19. M.firmansyah
    XTBSM2
    19




    Seperti Umar bin Khattab karena beliau sosok yang berani dan gigih dalam mempertahankan islam dan sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling

    BalasHapus
  20. GHALY ARYA KUSUMA
    9
    X Tbsm 4

    1.Umar bin Khattab karena beliau pemimpin yang hebat dan suri teladan dalam masalah keislaman beliau juga sosok yang memiliki kemuliaan dan keberanian.
    2.karena adanya penyogokan uang ,dan konspirasi
    3.calon A Karena bisa membangun negara yang baik,jujurdan bisa menguntungkan masyarakat merski uang nya sedikit

    BalasHapus
  21. Nama:M.REHAN AMNU PUTRA
    Kelas:X TBSM 4
    Absen:18
    JawabanPendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. Bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi: Akidah-Akhlaq, Qur’an-Hadis, Fiqh, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Materi Aqidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup manusia. Materi Aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah Swt. (al-asma’ al-husna). Pada materi Aqidah, mempelajari sifat 20 Tuhan (Aqidat al-Awwam) atau mengenalkan sifat-sifat Tuhan yang 99 sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an yang dikenal dengan al-asma’ al-husna perlu diarahkan pada dimensi empirik -- dengan misalnya-- kita menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan itu memiliki sifat Rahman (Maha pengasih), jadi manusia harus optimis dalam menjalani hidup di dunia ini. Sifat Rahman atau kasih sayang Tuhan itu diberikan kepada semua hamba-Nya, tanpa pandang bulu, tanpa diskriminiatif, baik hamba yang mukmin maupun yang tidak, namun Allah Swt. hanya memberikan kasih sayang (Rahim-Nya) di akhirat kelak khusus kepada yang Mukmin saja. Oleh sebab itu, jika di dunia ini orang non-Mukmin belajar kedokteran, maka mereka akan menjadi Dokter. Namun jika orang Mukmin sendiri tidak belajar kedokteran, tetapi belajar ilmu klenik, maka mereka akan menjadi Dukun. Demikian pula, jika orang non-Mukmin bekerja keras mengikuti hukum ekonomi, maka mereka akan menjadi kaya, ini hukum yang berlaku di dunia. Begitu pun sebaliknya, jika orang Mukmin malas-malasan bekerja, maka mereka menjadi miskin. Contoh lain misalnya, Tuhan itu memiliki sifat Ghafur, Maha Pengampun, karena itu kita tidak perlu putus asa, walau sudah berbuat dosa kita bisa minta ampun kepada-Nya, meski begitu kita tidak boleh terus menerus berbuat dosa kemudian minta ampun. Tuhan itu memiliki sifat Wadud (santun), karena itu Dia tidak bakal menerlantarkan kita. Demikian pula dengan sifat Tuhan yang seram-seram, seperti Tuhan itu Maha Perkasa (Jabbar) dan Pendendam (Dzun Tiqam), hal ini agar manusia tidak memperlakukan kewajiban-kewajiban Tuhan semaunya atau seenaknya saja. Sifat-sifat Tuhan yang terkandung dalam al-asma’ al-husna itulah yang seharusnya memberikan dampak psikologis bagi anak-anak kita. Ketika menjelaskan sifat mahamengetahuinya Tuhan (al-‘alim) dan kemahabijaksanaan-Nya (al-hakim) bisa dijelaskan melalui fenomena empirik di sekeliling kita. Misalnya diungkapkan sebuah kisah seorang Musafir yang sedang berteduh di bawah pohon beringin besar lagi rindang yang buahnya kecil-kecil, sementatara itu di hadapannya tumbuh buah semangka besar yang batangnya kecil merambat di tanah. Ketika seorang Musafir itu terbersit di hatinya untuk menganggap kenyataan ini janggal, maka serta merta ia kejatuhan buah beringin itu. Seketika

    BalasHapus
  22. 1. sosok yang yang memiliki kemuliaan dan keberanian, tidak segan menyatakan kebenaran tanpa tedeng aling-aling
    2.karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan antar warga
    3.presiden A

    BalasHapus
  23. 1)pemberani,cerdas,dermawan
    2) karena terprovokasi
    3)A(uang tidak perlu, kemajuan masyarakat nomer satu)

    BalasHapus