Kamis, 03 Mei 2018

SAJI,SAKIR, SAJA.

SAJI,SAKIR  SAJA, adalah  fenomena baru yang menjangkiti remaja usia SMP dan SMA yang akhir akhir ini lagi marak terjadi di Indonesia kususnya Jawa Timur.
CEMAS dengan sesuatu yang belum tentu terjadi

SAJI, SAKIR  SAJA, terjadi akibat
perasaan tertekan yang tidak tau kemana harus bersandar,dan kemana harus mengadu.
Cirinya adalah, bahwa penderita, mengalami kegalauan yang berlebih,  suka gagap dan  memiliki rasa cemas yang besar.

Sebagian orang yang memiliki latar belakang kepribadian melankolis dan flekmatis menyebabkan mereka lebih pediam dari kebiasaan, jika terkena fenomena ini.
Bagi sebagian lain yang berlatar belakang kepribadian sanguinis dan koleris kuat akan lebih lincah , gembira berlebih dan  cenderung over sikapnya dari kebiasaaan.
 BACA juga :Anak Nakal karena doa orang tuanya
Pada umum nya remaja yang mengalami hal ini, memiliki kebiasaan suka melamun dan mengalami ketakutan ketakutan yang sedikit tanpa dasar.

Penderita biasanya, banyak mengalami salah pikir. Contoh saat menghadapi bulan puasa ramadhan, Puasanya belum datang tapi sudah bingung mencari tempat berbuka bersama dengan teman temanya.

Padahal yang harusnya di persiapkan dengan lebih bagus adalah kesehatan fisik dan puasanya itu sendiri.


Bukankah setiap  diantara kita yang muslim ini, akan kedatangan tamu utusan dari Alloh yang bernama Syahrul Mubarok (Puasa bulan Ramadhan) ia akan bersama kita selama satu bulan sesuai dengan Perintah yang mengutusnya kerumah jiwa kita.

Jika Syahrul Mubarok membawa anaknya bernama tarweh, sahur, dan Tilawah, istrinya bernama memberi makan, menyebar salam dan keselamatan serta berkata yang akhsan.

Maka tugas kita adalah menjadi pelayannya (melayaninya dengan sempura dan pari purna, selama satu bulan). supaya jika tamu ini kelak, kembali kepada yang mengutusnya, utusan yang datang ke rumah jiwa kita ini,akan memberi laporan benar, memberi informasi yang baik dan mengesankan.
( mendapat Ridho Allah yang mengutus Syahrul mubarok).

orang yang tidak Sakir mestinya itu dulu yang di prioritaskan. Bukan puasa  belum datang sudah kebingungan cari tempat makan (untuk berbuka)

Ada Pula yang berpuasanya belum selesai  tapi sudah bingung dengan hari raya. Yang unik lagi juga ada lo , tidak mengikuti puasa ikut hari raya.
ciri selanjutnya para sakir ini adalah :
Menerawang Masa depan dengan melamun
Tidak peduli masa depan nya seperti apa, tapi yang muncul pada pikiranya sangat pendek sekali yaitu hari ini. timeline nya hanya sebatas 10-15 jam saja.

Saat belajar , maunya santai ogaha-ogahan,ketika di beritau orang tuanya,justru ngambek dan pergi tanpa menghiraukan.

Datang kesekolah terlambat menjadi hobi harian. Dan di dalam kelas tidur karena malamnya begadang di warung kopi. ketika di nashati bapak ibu guru, malah melawan.


Berkata kotor (misuh) di dalam Majelis Ilmu (ruang kelas dan dihadapan guru) bagaikan makanan yang mengenyangkan dan minuman yang menyejukan. Rasa malu untuk hal ini tidak pernah muncul bagi SISWA yang terdeteksi SAJI SAKIR SAJA


Tidak mau peduli hari esuk, yang penting hari ini hepy. bawaan dan prilakunya malas dan ngantuk. kalau lagi ceria lebih banyak bergurau dengan memunculkan kelucuan-kelucuan yang ndak ada gunanya, kemudian mereka para remaja itu tertawa terpingkal pingkal, seperti tidak ada beban kehidupan sama sekali.

BELAJAR MINTA DI BAYAR

Fenomena lain yang mungkin tidak kalah mengejutkan bagi penderita SAKIR SAJA, adalah : Masih belajar minta di bayar.

ayo kita ingat-ingat!!!, betapa banyak anak-anak Sakir yang magang (PSG) mereka berharap besar di bayar di tempat magangnya.? seakan mereka sudah memiliki ketrampilan dan orang harus membayarnya. Mereka lupa kalau magang itu masih nimba ilmu di dunia nyata perusahaan dan Industri. Tapi bagi anak-anak yang SAKIR hal itu belum pernah jadi pemikiran nya. bagaimana luar biasa bukan Fenomena SAKIR?

 Memondokan-anak-itu-ndak-enak.html

  PRINSIP HIDUP YANG TERBANGUN PARA SAKIR

Prinsip hidup yang terbangun di bawah alam sadarnya, adalah  SMS : Senang Melihat orang lain Susah, hal ini terbukti kalau temanya jatuh tidak di tolong tapi malah di bulyy dan di tertawakan bareng-bareng.
Inilah cara bathil dan membodohi Teman
Susah Melihat orang lain Senang : ini terbukti jika ada teman yang cerdas dan tidak mau memberi tau jawaban saat ulangan maka mereka akan mengucilkan yang bersangkutan.

Padahal dengan kejadian seperti itu, (tanpa di bantu jawaban ulangan ) sesungguhnya hal itu memberi kepada mereka untuk punya kesempatan, melatih otaknya yang sudah lama tertidur untuk berpikir  kembali.

Suka kerja sama dalam kebathilan, contoh: saat ulangan mereka yang bekerja, hanya satu orang. Akan tetapi jawaban yang di dapat untuk satu kelas, bagi sakir, mereka merasa telah berbuat baik pada temanya.

Padahal tindakan satu orang  yang membuat jawaban, kemudian dia berikan jawabanya kepada semua teman satu kelas ini, secara tidak langsung, anak yang menjawab ini, (Walaupun dia rajin dan pintar) adalah Anak yang  sedang berperan  membodohi dan membodohkan teman temannya satu kelas.

Istighosah khusuk sebelum Ujian
Kenapa? karena anak yang satu ini, telah mengajari teman-temannya untuk menempuh jalan pintas dan menjadikan mereka malas berpikir. kalau sudah begini berpahala atau justru dosa?




Berdoa menangis sampai keluar darah ibaratnya
Lebih suka merusak dari pada membantu contoh 

Saat Menghadapi Ujian doa apa saja di lakukan oleh para Siswa. Mulai Ziarah Wali,Tahlilan, Istighosah maupun minta restu orang tua, guru bahkan ada yang mengundang yatim piatu.

Dalam doanya berlinang air Mata, andai kata air mata tangisnya berubah jadi darahpun akan di lakukanya demi kelulusan dan di kabulkan Doanya oleh Alloh.

Tapi saat do'a mereka di dengar dan di kabulkan Alloh, mereka lulus dengan baik, tahukah anda  ? bagaimana ucapan syukur dan terima kasihnya kepada ALLOH?
Mereka berubah menjadi makluk yang  sombong,takabbur, menepuk dada, seakan akan tidak pernah berdoa minta behasil.

Berterima kasih pada Tuhan? setelah pengumuman
Saat pengumuman lulus di edarkan, mereka bersyukur kepada setan dan berterima kasih dengan cara konvoi dan melampiaskan kegembiraan nafsunya dengan berbagai hal termasuk mengecat rambut dan seragam dengan cat pilog.ini kan perbuatan "merusak"

Pada hal seragam yang mereka semprot cat itu masih layak untuk di sumbangkan bagi mereka yang membutuhkan.
Itulah Fenomena  Murid  SAKIR SAJA : Salah Pikir. SALAH JALAN, mungkin juga SAJI = "Sakit Jiwa"walaupun belum sampai depressi

APA SOLUSINYA .

Jika yang sakit adalah fisiknya maka solusinya adalah obat yang berwujud fisik. Karena pada kasus ini,yang mengalami gangguan adalah psikisnya maka obatnya pun berwujud  advice dan makanan jiwa.

Bagaimana caranya ?, 
  1. Orang tua, maupun  pendidik hanya menghantarkan anak yang berprilaku demikan ini, pada ruang kesadaran tanpa mengobati. Maknanya,kita sentuh kesadaranya, bahwa yang  sedang mereka kerjakan adalah SALAH.   Tugas kita tidak lebih hanya sekedar, membuat mereka sadar.
  2. Jika ruang sadar ini telah ada, maka langkah kedua mengarahkan yang bersangkutan pada ruang transcendental, yaitu mempelajari ajaran agama dan memperkenalkan mereka pada Tuhannya dengan tuntas dan Mumtaz.

    Wallohu a'lam bishowab.

    Pak J
    Praktisi Pendidikan SMK JAWA TIMUR





Tidak ada komentar:

Posting Komentar