Minggu, 13 Juni 2021

BELAJAR DENGAN TATAP MUKA ATAU MELALUI UDARA ?



 

Pesantren pesantren tetap berjalan secara luring pendidikanya apa kira kira disana ndak ada masalah.....? tentu jawabnya bisa di tebak " ada". Tapi apakah kemudian kegiatan tatap muka dalam pembelajaran di pesantren  berhenti karena covid 19. ada yang tidak dan ada yang berhenti. Sebagian besar mereka tetap melakukan pembelajaran nya dengan tatap muka.

Sering kali ada percobaan tatap muka dalam sekolah tapi setelah ada yang terpapar  di tempat itu. maka dengan buru buru tatap muka ditutup. sekolah di buat daring lagi.

Kalau pengambil kebijakan begini terus cara berpikir dan sikapnya ( ada kasus covid belajar tatap muka di berhentikan) maka satu generasi akan menjadi rendah Akhlaqnya, ketinggalan pengetahuan nya,dan lemah  ketrampilan hidupnya. Setelah itu dampak dan akibatnya : secara de jure kita ini merdeka tapi de facto kita akan sangat tergantung dengan orang-orang dari luar negeri kita ini. dengan menurun nya kualitas bangsa ini karena pembelajaran daring maka kita akan mudah sekali di dekte oleh mereka, kita akan rentan di atur mereka dan bisa jadi kita akan di jajah oleh mereka karena kebodohan kita.

Akankah kita terus begini prilaku kita terhadap pendidikan anak anak bangsa ini ? bukankah Covid akan terus ada berdampingan dengan kita setelah new normal kehidupan ini di terapkan ? apakah kita akan terus di giring oleh mereka yang punya kepentingan secara ekonomi dan politik? saya berpendapat kita harus berhenti dari daring . kita harus memulai luring  dengan penerapan prokes yang kita sepakati bersama. 

Maka seharusnya sudah waktunya guru berpihak kepada keberlanjutan peradaban Nusantara yang tengah kita bangun melalui pendidikan ini.

Sudah saatnya guru kembali menjadi agent of change sosial politik dan pendidikan yang akan melahirkan generasi perawat dan penjaga sekaligus pelaku ekonomi di negri sendiri. (Ingat bpk Jendral Sudirman ....beliau adalah guru yang menjadi agen perubahan hebat di negeri ini ).

Dengan adanya agent perubahan ini kita berusaha  "mencipta" generasi yang mampu menjadi pelaku dan penentu ekonomi di negeri sendiri. menjadi tuan di rumah kita sendiri dan menjadi majikan untuk negara kita sendiri' dengan demikian maka Program pemerintah tentang Vokasi dan sejenisnya, bisa berjalan seiring dan seimbang.

Kok bisa...? Yaaa tentu saja bisa karena lulusan vokasi akan tertampung di persh dan bekerja serta ber "usaha" di tuan yang berasal dari negeri sendiri. milik bangsa sendiri.

Guru sejarah guru agama.guru BK dan PPKN serta guru vokasi lainnya ayo start berkiblat ke akal sehat. mendukung pembelajaran tatap muka di era New Normal saat ini.

Selama kita terus mengikuti ketakutan ketakutan tentang covid yang di hembuskan setan yang bernama media " negatif" maka anak bangsa ini akan menjadi alih profesi dari bos menjadi jongos di rumah kita sendiri.

Ingatlah Covid akan tetap ada dan selalu berdampingan dengan adanya new normal ini. Maka saat ini  yang pentinguntuk dilakukan  dalam pembelajaran tatp muka adalah  prokes tetap di jalankan selebihnya kita tawakal kepada Alloh SWT.

Sebab sampai sejauh ini "wabah" yang  melanda, tetap saja tidak ada  satupun yang berani bertanggung jawab jika tidak tatap mukapun akan aman dari covid .Ayo berpikir sehat dengan akal yang sehat pula.


Selama covid di lihat dengan kaca mata ekonomi dan politik pragmatis. Selama itu pula guru akan menari dan menjadi penari dadagan yang selalu mengikuti irama kendang mereka.Mungkin bukan hanya guru, juga bisa jadi seluruh komponen anak bangsa ini.

Setelah capek kita menari, kita akan istirahat dan melihat rasa puas para pengendang yang telah membuat kita pusing karena berputar putar seperti orang mabuk. mereka tertawa tapi kita sudah lelah .

Kurangi daring dan lakukan luring tetap jaga prokes dan akal sehat kita. Jangan takut di bulyy oleh mereka yang karena keinginan kita untuk belajar tatap muka .(TM) Mereka yang mem "bulyy" pasti tidak ingin bangsa ini mandiri dan berprestasi.


SALAM LURING

dari Gresik.

Pak J

1 komentar:

  1. seni pertunjukan merupakan sebuah karya seni yang melibatkan aksi perorangan maupun kelompok di waktu dan tempat tertentu.kinerja dari seni pertunjukan itu sendiri biasanya melibatkan empat unsur,ruang,waktu,tubuh pemeran dan hubungan pemeran dengan penonton

    BalasHapus