Selasa, 02 Maret 2021

JATI DIRI JAWA

Pernyataan tendensius seperti ini kerap kali kita dapati dalam komen komen di media sosial. padahal pernyataan pernyataan seperti ini pasti tidak produktif dan berpotensi membuat pembaca jadi tidak empati.  tapi kenapa yaa kok sering di lakukan orang ,? 

 Untuk membuka jati diri nenek moyang kita itu, sebenarnya bisa melalui banyak cara, diantaranya bisa melalui penggalian arkeologi, pengungkapan misteri misteri situs, membongkar kebutaan kita dari buta huruf , huruf palawa dan bahasa sangsekerta jawa ( bukan sangsekerta hindia).atau mengungkap sisi teknologi zaman itu .

Dan bukan malah menuduh atau menghubung hubungkan keyakinan masyarakat saat ini lantaran tidak munculnya jati diri jawa itu. mengapa alasan itu di tolak? 


Karena pada zaman Majapahit pun juga tidak hanya ada satu keyakinan. Ada Hindu atau budha, ada agama Islam.... dan juga ada agama tauhid orang jawa asli yang di sebut dengan agama kapitayan. agama ini memiliki sesembahan yang bernama Shang hyang Toyo ( suwung, kosong tidak berisi) sehingga orang jawa seringkali menyebutnya dengan ungkapan gusthi (Tuhan) nya itu dengan kalimat " Tan Keno kinaya apa"  (tidak bisa di sebut , tidak bisa di gambarkan dan di ilustrasikan dengan apapun.) Kalau bahasa Al qur'an nya  "Laissa kamistlihi sayyiun"

Agama hindu / budha pada Zaman majapahit atau zaman sebelumnya hanya berkembang di lingkungan gusti (kerajaan). Sedangkan di lingkungan kawulo yang berkembang adalah agama tauhid orang jawa.( kapitayan).yang dalam penyembahan kepada tuhannya di wujudkan dalam benda yang ada kata "tu" atau "to". contoh Tu = Tu-nggak, to= to-mbak dll

Itulah kenapa walaupun agama Islam ini, sudah ada di jawa ini sejak thn. 674 Masehi, tapi agama ini masih susah dan mengalami kesulitan untuk di peluk oleh kalangan keraton maupun dilingkungan kawulo. dan hal itu berjalan selama kurang lebih 800 tahun. selama kurun waktu itu Islam masih tidak di maui oleh orang jawa. 

 Baru  sejak thn 1440. ( atau Saat kedatangan Raden Rahmad ) yang dikemudian hari kita kenal sebagai Sunan Ampel itu, agama Islam baru bisa di terima oleh orang Jawa secara keseluruhan. dan bahkan berkembang seluruh Nusantara dalam waktu yang relatif singkat (40 tahun)

Zaman Sunan Ampel dan wali songo ini Islam menemukan entri point nya karena antara agama kapitayan dengan Islam ada kemiripan yaitu sama sama agama tauhid. Maka wali songo mempola kemiripan ini untuk masuk kepada orang jawa dengan berbagai metode dakwah Islam . ada yang mengajarkan teknologi pertanian , perkebunan kelautan, pertukangan memasak sampai pada teknologi pembuatan senjata senjata meriam.

bagi orang jawa yang masih belum mengenal tulisan, walisongo menggunakan methode kebaikan dan media wayang kulit yang kita kenal hari ini, untuk memberikan pencerahan agama Islam kepada mereka. 

Dikarenakan ada kecocokan antara keyakinan lama dan pencerahan islam dengan berbagai hal baru dalam ekonomi, teknologi dan persenjataan, maka dengan sangat mudah orang jawa menerima Islam sebagai keyakinan yang menguatkan agama mereka sebelumnya.

Hal itu pula yang menjadikan Islam masuk ke jawa tidak melalui peperangan  maupun penjajahan. Karena antara Islam dan kapitayan Ada chemestry tidak saling mengganggu tapi seirama. 

Jadi islam berjaya pada negeri Nusantara ini bukan karena merebut kekuasaan majapahit, sebagaimana yang di beritakan serat darmo gandul maupun gatoloco, yang ditulis oleh Ki Kalamwadi, dengan waktu penulisan hari Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa (atau sangkala Wuk Guneng Ngesthi Nata, sama dengan 16 Desember 1900).
Siapa ki kalamwadi ? ada yang mengatakan ki kalam wadi adalah ronngo warsito seorang pujangga jawa yang sangat terkenal itu  .....

Tapi lagi lagi pernyataan bahwa kikalam wadi adalah ronggo warsito adalah fitnah ....karena Ronggowarsito lahir pada 14 Maret 1802 dengan nama Bagoes Boerhan.  kemudian meninggal dunia pada 24 Desember 1873 dalam usia 71 tahun. sementara  kikalamwadi menulis serat gatoloco itu 16 Desember 1900). apa kira kira 1873 meninggal kemudian bulan desember 1900 bangun lagi untuk menulis serat gatoloco ? ( sumber yang saya ambil adalah sama.( dari Wikipedia)

Serat Darmagandhul adalah suatu karya Sastra Jawa baru berbentuk puisi tembang macapat yang menceritakan jatuhnya Majapahit karena serbuan tentara Demak yang dibantu oleh Walisongo. Serat inilah yang hari ini di genggam erat oleh penerus darmogandul dan pembenci Islam untuk memutar balik sejarah yang sesungguh nya.

Darmo Gandhul



Serat Darmogandul menjadi sesuatu yang tidak ilmiah jika di pakai rujukan sejarah yang terjadi pada tahun 1478, sementara serat darmo gandul baru di tulis 400-500 tahun kemudian atau tahun 1900

Sehingga tidak perlu lagi mengkaitkan keyakinan orang disana apapun keyakinannya dengan keinginan kita membuka jati diri dan peradaban jawa itu.kususnya pada masa majapahit berjaya.

Pola pikir kita yang masih senang mengkaitkan hal hal seperti itu dengan keyakinan kelompok masyarakat tertentu, tidak akan memberi solusi apapun terhadap keinginan kita memunculkan jati diri jawa dalam kancah kehidupan modern saat ini.

Pengungkapan tidak berhasil tapi bercerai antar anak bangsa yang akan terjadi.

Berhentilah menggunakan referensi Tunggul Wulung dalam mengungkap kejayaan jawa. 


Karena Tunggul Wulung adalah binaan kolonial belanda yang sengaja untuk mengadu domba anak bangsa. atau serat darmo gandul atau gatoloco yang jelas jelas di tulis jauh setelah peristiwa jatuhnya majapahit 1478.


anda masih percaya tuduhan serat gatoloco dan Darmo Gandul terhadap Islam Bahwa Raden Patah adalah anak durhaka karena memusuhi ayahnya sendiri memberontak keraaan ayahnya sendiri Raja Brawijaya ? 
Jika jawaban anda iya saya sarankan anda untuk membaca sejarah dengan lebih teliti dan lebih banyak referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar