Jumat, 12 Juli 2019

PERCUMA !! BUAT APA BERSEKOLAH ?


Hasil gambar untuk sekolah tempat anak bermasyarakatSaat terjadinya heboh Ppdb Smp, SMK, SMA tahun ini, banyak orang yang pro dan kontra dari kebijakan pemerintah itu.
Yaitu tentang  tata cara PPDB zonasi.
Banyak protes dan komen dari warung kopi sampai kampus pendidikan tinggi,
Dari kelas pos sampai medsos, semuanya membicarakan tentang hal itu.

Ada yang mengatakan belajar susah-susah ternyata mendaftar di sekolah baru diukur dengan meteran bukan kecerdasan.

Ada lagi yang bilang percuma Belajar, buat apa? toh masuk SMP SMA dan SMK diukur dengan meteran. Bukan intelektual.


Bahkan sempat terjadi demo dari calon  orang tua murid yang ingin anak-anaknya yg cerdas dengan angka angka itu, bisa diterima disekolah favorit mereka.

Tapi Palu telah dikethok kebijakan pemerintah telah ditetapkan, maka hasil demo itupun hanya merubah sedikit dari apa yang telah digariskan oleh pemerintah, yaitu penambahan 20% dari jalur yang berbeda.


BUAT APA BERSEKOLAH


Menurut pemahaman saya, agak aneh jika, hanya karena zonasi, terus kemudian muncul pertanyaan buat apa bersekolah? percuma Belajar.

Jika pertanyaan ini datang dari orang tua murid, maka ini adalah tipe-tipe wali murid yang senantiasa mengejar rangking buat anak-anaknya di sekolah.






hapuslah kebanggaan dan pamer ranking

Salahkah? tentu tidak.

Hasil gambar untuk sekolah tempat anak bermasyarakat
Akan tetapi kita harus ingat bahwa kecerdasan manusia sebagaimana penelitian Prof Gardner itu, tidak hanya satu, apalagi yang hanya diukur oleh angka-angka seperti yang selama ini kita lihat di sekolah-sekolah.

BAGAIMANA SEKOLAH BERPERAN DI MASYARAKAT?

Sekolah di rancang untuk tempat BERMASYARAKAT bagi  anak anak sebelum mereka terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.
Maka disini anak akan belajar banyak hal tentang kehidupan termasuk bersosial dengan orang orang disekitarnya.

Inilah sekolah yang bermakna  : SEKOLAH ADALAH TEMPAT SISWA BELAJAR BUKAN TEMPAT GURU MENGAJAR.

siswa bersekolah bukan di pacu untuk mengumpulkan angka angka 75,80 90  di raportnya saja. tetapi bagaimana siswa belajar mendewasakan ,akalnya , mendewasakan cara berpikirnya, paradigmanya. dan juga bagaimana siswa bisa memiliki karakter benar dan baik menurut ukuran kitab suci, aturan negara dan aturan tidak tertulis yang ada di masyarakat kita.

Nah dari sini kita akan melihat tidak ada kata percuma untuk belajar hanya karena kebijakan politik pendidikan kita yang bernama ZONASI.
Hasil gambar untuk sekolah tempat anak bermasyarakat
zonasi adalah hasil produk politik,maka apa yang kita rasakan hari ini, ( baik yang pro atau kontra) adalah akibat  pilihan kita kepada pemilu 2014 kemarin.

JIKA KITA SALAH MENEMPATKAN SESEORANG UNTUK MEMIMPIN KITA MAKA 5 TAHUN KITA AKAN MENDERITA KARENA KEBIJAKANNYA YANG TIDAK PRO KEPADA KITA DAN KEPENTINGAN  BESAR BANGSA KITA.

Wallohu a'lam bishowab.


Pak J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar