Kamis, 22 Juni 2017

DIAM DIBANYAK KERUMUNAN, RAMAI DIRUANG KESEPIAN



Mengapa dirimu mengeluh dengan keramaian hamba, yang ingin berduaan dengan DIA? Mengapa ....?

Bukankah menyendiri adalah kemauan
keakuan mu?,..... karena bagi DIA tiada beda antara sepi dan ramai.
Mestinya jika dihadapkan dgn situasi yg berbeda maka segigih kemauan keakuan-mu-pun hrs mencoba untuk bersendiri dalam keramaian.dan Bersendiri dalam kesendirian serta bersendiri dalam keadaan.

Sebab ..........memilih untuk berdamai dengan situasi serta berkawan dengan kenyataan, itulah hakikat berduaan dengan Dia. Dirimu tidak  lagi terpengaruh oleh situasi,tidak terganggu kondisi dan tidak tertekan oleh keadaan .

Yg ada hanya Semangat membara untuk" diam " berduaan dengan DIA dan meramaikan pengabdian dalam "kesepian" sebagaimana makna ikhtikaf yang kau rasa. Itulah makna kesendirian yang murni untuk menuju tuhanmu.

Yaitu Tuhan yg oleh Nabi Musa disebut dengan ungkapan DIA.
Dan Tuhan yang di maknai "AKU" oleh Nabi Isa As.
sertaTuhan yang oleh Nabi kita  di panggil dengan sebutan lembutnya  "Engkau".

SELAMAT menikmati jamuan diam ( ikhtikaf) dalam menyempurnakan ibadahmu,Ibadah Puasa yang mensemesta, yang melahirkan perubahan diri dari sang abdi menuju sang fungsi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar