Kamis, 08 Oktober 2020

BUKANKAH SEMUA KEPENTINGAN KITA SUDAH DI WAKILI OLEH MEREKA

 

Masih ingatkah anda situasi  dalam kampanye pemilu ?

Saat kampanye pemilu calon wakil rakyat 

memberikan harapan kepada pemilih nya yaitu kita. Mereka yang akan mewakili 

kepentingan dari masyarakat yang memilihnya. 

Bahkan hampir semua kepentingan rakyat akan 

mereka wakili. itulah janji mereka saat kampanye.

Begitu selesai pemilu, saatnya mereka mewujudkan apa yang di kampanyekan waktu itu .
Maka hari inilah  kita menyaksikan  dan merasakan bahwa keberadaan kita telah diwakili oleh mereka yang duduk di DPR atau yang di sebut wakil rakyat itu.

KURANG APA COBA?

Kita sebagai rakyat kecil ingin makmur hidup kita, maka kita sudah 

diwakili oleh wakil rakyat kita, Siapa yang makmur? merekalah

 ( wakil Rakyat) yang mencapai kemakmuran hidup. Mereka saat ini 

hidup makmur hanya demi mewakili kita . Berarti kemakmuran yang 

kita harapkan sudah  di wakili nya. 


Rakyat ingin sejahtera hidupnya, karena kita sudah mewakilkan kepada mereka,(anggota DPR )  

maka yang sejahtera adalah mereka, kesejahteraan yang kita harapkan 

sudah mereka rasakan, berarti kita sudah terwakili . sudah cukup kan ? 

Kita ingin gaji tinggi, banyak uang saat bekerja, maka hal ini pun kita sudah diwakili oleh mereka. Siapa yang gajinya tinggi? uangnya Banyak ? jawabnya wakil kita yang di DPR . Gaji mereka yang tinggi dan uang mereka yang banyak jumlahnya itu, dilakukan oleh mereka hanya semata mata dalam rangka  mewakili kita.


Biarpun rakyat yang asli, gajinya rendah, ndak masalah kan?. mengapa  ndak masalah ?, karena 

keinginan kita untuk mendapatkan gaji yang tinggi dan memiliki uang yang jumlahnya banyak sudah

di wakili oleh mereka. Kita ingin punya mobil bagus pun keberadaan nya dan perwujudannya sudah 

diwakili oleh mereka yang duduk di DPR. 

Rakyat ingin terhormat hidupnya  ? bukan kah mereka sudah mewakili kita sebagai orang yang 

terhormat di sana ?

Rakyat kepingin memiliki rumah yang layak huni, maka rumah yang layak itu pun sudah diwakili oleh mereka yang duduk di DPR. Rakyat menginginkan tempat yang nyaman maka sudah diwakili oleh mereka di tempat yang nyaman (di gedung DPR.)
Banyak Rakyat yang menginginkan  anggota DPR bijak dalam memutuskan sesuatu untuk kepentingan kita, hal ini pun sudah mereka lakukan, mereka melakukan nya tidak sekedar seperti pada umumnya (bijaksana ) tapi dan  bahkan mereka melakukannya dengan BIJAKSINI

 Kurang apa coba ? semuanya kita sudah diwakili oleh mereka, kenapa kita masih protes ?

MEREKA AMANAH ?

Sebagai rakyat, kita Harusnya bersyukur karena apapun yang kita inginkan sudah diwakili oleh anggota DPR atau wakil rakyat kita.

Kenapa kita harus menuntut kepada yang telah susah payah mewakili kita ?   Bukankah mereka sudah menjalankan amanah untuk mewakili kepentingan kita?, kita ingin apa saja mereka sudah mewakilinya. sebagaimana kampanye mereka, dan janji mereka.
jadi stop untuk menuntut mereka.

JANGAN KECEWA

 
sebagai anggota masyarakat dan bangsa merdeka yang bernama 

Indonesia,  aku tidak bisa protes kepada mereka (DPR) karena semua 

yang menjadi keinginanku sudah diwakilinya.

Dan aku juga tidak ingin berharap kepada anggota DPR, karena

 berharap kepada wakil kita di DPR, apalagi menuntut idealitas 

mereka, dan kepedulian mereka  untuk berpihak kepada  kita, ibarat merindukan hujan di musim 

kemarau. atau menunggu tumbuhnya jamur  di musim kemarau Apakah mungkin? 

jawab nya mungkin. Tapi seberapa besar intensitasnya ?  dan berapa besar terwujudnya ?.

karena sebagian mereka  datang ke gedung yang mirip bentuk pantat itu ( kata dahlan iskan dalam 

sebuah tulisan ) untuk bekerja buat keluarganya dengan mengatasnamakan kita yang di wakilinya.

Jadi kembalilah  berharap kepada Tuhan saja, itu lebih nyaman, lebih tentram dan yang jelas meng-asyikan .

Pak J

7 komentar:

  1. Lha aku kudu piye jal?....

    BalasHapus
  2. omah genteng saponono abot enteng yoooo rasakno

    BalasHapus
  3. 1. Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah



    2. Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus

    3. Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania

    4. Amr bin Ash dikirim ke Palestina

    5. Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan.

    BalasHapus
  4. Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah



    2. Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus

    3. Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania

    4. Amr bin Ash dikirim ke Palestina

    5. Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan.

    BalasHapus
  5. Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah



    2. Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus

    3. Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania

    4. Amr bin Ash dikirim ke Palestina

    5. Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan

    BalasHapus
  6. 1. Abu Ubaidah Ibn Jarrah, sahabat yang dijuluki amin hadzihi al-ummah (orang terpercaya dari umat Islam) dikirimkan ke Himsh dan Humah



    2. Yazid bin Abu Sufyan dikirim ke Damaskus

    3. Syurahbil ibn Hasanah dikirim ke Yordania

    4. Amr bin Ash dikirim ke Palestina

    5. Ikrimah ibn Abu Jahal, pasukannya ditugaskan untuk selalu siap siaga menyokong keempat devisi diatas bila membutuhkan bantuan.

    BalasHapus